INDOSPORT.COM - Tepat sebelum bursa transfer musim panas 2023 ditutup, Mason Greenwood dipastikan akan bergabung dengan Getafe dari Manchester United.
Berbeda dari yang diyakini sebelumnya, penyerang 21 tahun asal Inggris tersebut tidak dilepas permanen oleh Setan Merah namun hanya dipinjamkan.
El Geta diberi lampu hijau untuk memainkan Greenwood di Liga Spanyol selama semusim sebelum si pemain akan kembali lagi ke klub induknya dimana sisa kontrak satu tahun masih menunggunya.
Tentunya hal ini membuat publik bingung mengingat Manchester United telah memberi sinyal jika Greenwood tidak lagi dianggap punya masa depan di Old Trafford.
Buntut dari kasus kekerasan seksualnya tahun lalu membuat manajemen raksasa Liga Inggris tersebut enggan untuk melibatkan yang bersangkutan lagi dalam instansi mereka demi menjaga nama baik.
Akan tetapi justru deal dengan Getafe menunjukkan jika sepertinya Manchester United masih menyimpan harapan untuk bisa kembali bersatu dengan Greenwood yang merupakan salah satu jebolan akademi terbaik mereka dalam satu dekade terakhir.
Info tambahan dari Fabrizio Romano semakin mengarah pada indikasi tersebut usai Getafe diberi keringanan untuk membayar 50% gaji Mason Greenwood.
Sisa separuhnya masih akan jadi tanggung jawab Manchester United sehingga sangat menarik untuk menanti bagaimana nasib sang pemain selanjutnya di masa depan.
Terlebih boleh dibilang Getafe akan jadi tempat yang sangat menarik untuk Greenwood melupakan sementara Manchester United serta memulihkan reputasinya lagi sebagai prospek papan atas Eropa.
Mereka adalah klub yang cukup stabil dan dihormati di Liga Spanyol. Berikut profil singkat dari Getafe.
Getafe merupakan kesebelasan yang relatif baru berdiri. Mereka diresmikan 40 tahun yang lalu, tepatnnya 8 Juli 1983 di Getafe yang masih masuk wilayah Community of Madrid dan berinduk pada Madrid.
Meski sebagian besar warganya mendukung Real Madrid, namun hal itu tidak menghentikan lahirnya banyak tim sepakbola dari Community of Madrid termasuk Atletico Madrid, Rayo Vallecano, Leganes, Alcorcon, Fuenlabrada, dan tentu saja Getafe bersama puluhan nama lain.
Walau masih terbilang belum lama eksis namun Getafe sangat cepat meroket mendaki piramida sepakbola Spanyol. Hanya dalam 11 tahun saja mereka yang awalnya bermain di kejuaraan regional (kasta 7-10) sudah bisa tampil di Segunda Division (kasta 2).
Musim debut di Segunda dilakoni pada 1994/1995 dan seelah dua tahun mereka sempat turun level lagi namun memasuki dekade 2000-an, klub yang kini bermarkas di Coliseum Alfonso Perez tersebut mulai ajek di kasta teratas Liga Spanyol yakni La Liga.
Dalam tempo 20 tahun terakhir hanya dua musim dimana Getafe tidak berada di pucuk piramida sepakbola negeri matador yang sedikit banyak disebabkan oleh pemanduan bakat mumpuni.