Timnas Indonesia

Hasani Abdulgani Akui Jordi Amat Nyaris Batal Naturalisasi Saat PSSI Salah Kaprah

Selasa, 5 September 2023 08:22 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Jordi Amat dan Sandy Walsh di Kemenkumham saat rampungkan proses naturalisasi menjadi WNI, Kamis (17/12/22). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Jordi Amat dan Sandy Walsh di Kemenkumham saat rampungkan proses naturalisasi menjadi WNI, Kamis (17/12/22).

INDOSPORT.COM - Mantan Exco PSSI Hasani Abdulgani membongkar fakta bahwa Jordi Amat nyaris batal naturalisasi karena PSSI dan netizen salah kaprah soal aturan FIFA.

Sebagaimana diketahui, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah mengajukan beberapa nama pemain keturunan Indonesia untuk naturalisasi dan menambah kualitas tim.

Dua pemain awal yang dibidik adalah Jordi Amat dan Sandy Walsh. Mereka diharapkan bisa tampil membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2023.

Namun karena proses naturalisasi cukup lama, dua pemain berlabel Eropa ini gagal membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia. Beruntung Garuda tetap lolos ke Piala Asia.

Sosok yang mengurus naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat, Hasani Abdulgani mengaku ada proses yang rumit di awal, karena ada beberapa 'oknum' PSSI yang bicara personal ke pemain.

"Soal siapa pemain yang dipilih itu hak pelatih. Pelatih yang minta ke direktur teknik, direktur teknik bantu mengajukan ke federasi, baru nanti disetujui oleh Exco," jelas Hasani Abdulgani dalam Youtube GAN Channel.

"Kesalahan yang selama ini saya belajar dari kasus per kasus, orang-orang PSSI direct ke si pemain. Si pemain bilang 'I am okay', tapi saat dia bilang ke klub, 'No, I need you'."

Sejak saat itu, Hasani Abdulgani membatasi komunikasi orang-orang PSSI dan pemain keturunan, lalu menunjuk agen dari Eropa untuk mengurus administrasi pemain.

"Waktu awal dikasih tugas itu, saya sudah terpikir itu. Makanya saya bilang, boleh nggak saya pakai orang lain untuk perantara, kita tinggal tunggu, kita bayar jasanya," ujarnya.

"Kita bayar jasa orang ketiga ini (agen) untuk menyelesaikan, rapikan secara administratif. Bener, ternyata begitu sudah administratifnya, hitam di atas putih, clear semua," imbuhnya.