INDOSPORT.COM - Madura United menampilkan performa mantap dengan cara memimpin klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2023/24 selama lima pekan berturut-turut.
Tim berjulukan Laskar Sape Kerrab kini menjadi yang terdepan dalam perburuan gelar juara. Mereka duduk manis di singgasana klasemen berbekal perolehan 23 poin.
Performa yang tergolong konsisten menjadi alasan di balik kesuksesan Madura United. Mereka menjalani 11 pertandingan dengan hasil tujuh kemenangan, dua seri dan baru dua kali kalah.
Bagi pelatih Mauricio Souza, sebenarnya tak ada resep khusus di balik prestasi anak asuhnya melahap sebagian besar poin. Dia hanya meminta para pemain tampil konsisten.
"Kami hanya berusaha tampil sebaik mungkin dari laga per laga," tutur Mauricio Souza usai timnya mengalahkan Persita Tangerang 3-1, Jumat (1/9/23).
"Kami bekerja keras dalam sesi latihan setiap hari untuk menampilkan permainan yang bagus di atas lapangan, supaya masyarakat melihatnya," sambung pelatih berpaspor Brasil tersebut.
Masalahnya, perjalanan cemerlang Madura United untuk menggapai mimpi juara Liga 1 2023/24 harus mengalami rintangan berat berupa kutukan musim lalu.
Saat masih ditangani Fabio Araujo Lefundes, Madura United tampil taktis seperti musim ini. Status pemuncak klasemen juga sukses dikantongi pada awal musim.
Tapi, performa mereka lantas melorot dengan berbagai sebab. Mulai dari Tragedi Kanjuruhan, libur terlalu panjang, jadwal sentralisasi, hingga badai cedera menjadi biang keroknya.
Lantas, bagaimana upaya Mauricio Souza untuk melawan kutukan yang nyaris setiap musim menghantui Madura United di era Liga 1 (sejak 2017)?
Berusaha Rasional
Upaya pertama yang selalu didengungkan Mauricio Souza agar anak asuhnya tak mengulangi kesalahan seperti musim lalu, adalah bersikap rasional.
Sebisa mungkin, Souza menanamkan pola pikir tersendiri agar Lulinha cs. bisa realistis soal target, yaitu dengan membidik posisi 4 besar lebih dulu.
Karena sebagaimana diketahui, Liga 1 2023/24 menerapkan format berbeda. Yaitu adanya babak championship untuk empat tim teratas untuk perebutan gelar juara.
"Saya enggan memikirkan statistik tim. Tapi, jauh lebih penting untuk kami adalah memikirkan bagaimana caranya finis di 4 besar klasemen," imbuh Mauricio Souza.
"Jika sudah tercapai, barulah kami bisa memikirkan target (juara) itu. Tentu dengan permainan sesuai karakter tim," sambung pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut.
Hindari Cedera
Aspek berikutnya yang juga tidak kalah penting adalah sebisa mungkin menghindari cedera. Kendati dalam sepak bola, cedera memiliki potensi sangat besar.
Namun jika Madura United tampil dengan kekuatan terbaiknya dalam setiap pekan, bukan mustahil performa mereka akan stabil dalam 23 jadwal sisa.
"Kabar bagusnya, jeda internasional selama 2 pekan ini memberikan kami waktu yang cukup untuk memulihkan kondisi pemain," terang Souza.
Tidak bisa dipungkiri, kesuksesan Madura United memimpin klasemen Liga 1 saat ini karena para pemain asingnya yang sangat berkontribusi dalam 21 gol tim.
Junior Brandao menjadi top skor Madura United dengan torehan enam gol, disusul Francisco Rivera (4), Hugo Gomes (3), Lulinha (2), kemudian juga Malik Risaldi (2), serta Beto Goncalves maupun Jacob Mahler (1).