INDOSPORT.COM - Kapten timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam, dikenal sangat disiplin menjaga kebugaran. Tak mengherankan karena bek sayap klub Korea Selatan, Jeonnam Dragon, ini selalu menjalani agenda padat setiap musim, baik di liga maupun laga internasional.
Bukan cuma disiplin menjaga kebugaran, Asnawi rupanya juga sangat memperhatikan kesehatan yang tentunya akan berdampak bagus terhadap perkembangan kariernya. Dia sadar betul bahwa momok pesepak bola tak melulu cedera, tapi juga virus penyakit.
Salah satu virus penyakit yang paling ditakuti Asnawi adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Dia mengaku belum pernah terjangkit selama ini dan berharap jangan sampai terkena karena bisa menghambat progres permainannya di klub maupun timnas Indonesia.
Sehingga, begitu pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gencar melakukan sosialisasi vaksinasi DBD, Asnawi Mangkualam tanpa pikir panjang langsung bergegas mendaftar untuk divaksin.
"Sebagai seorang atlet, saya harus selalu siap tampil prima dalam setiap kesempatan. Oleh karena itu penyakit seperti DBD adalah momok menakutkan untuk saya," kata Asnawi dalam acara diskusi Kemenkes bersama Takeda bertajuk Sehat Yes, DBD NO, di Jakarta, Minggu (10/9/23).
Diakui Asnawi, Indonesia merupakan salah satu negara endemis. Ada banyak orang di sekitarnya yang pernah tumbang masuk rumah sakit gara-gara terjangkit DBD.
"Tentunya, untuk menjaga diri saya dari bahaya DBD saya perlu pencegahan yang lebih lengkap. Saya bersyukur kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD ini telah membantu dan melindungi diri saya dari penyakit yang dapat merenggut nyawa ini,” cetusnya.
Sebagai pemain yang punya pengaruh di timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam mengaku akan mengimbau dan mengajak rekan-rekannya untuk segera vaksin agar terhindar dari hambatan karier akibat terpapar virus DBD.
"Kita semua tahu pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. Saya tentu akan mengajak rekan-rekan di timnas Indonesia untuk bergegas melakukan vaksinasi DBD," tandas Asnawi.
Sekadar mengingatkan, DBD dapat menjangkit semua orang dari segala golongan umur, termasuk mereka yang berusia produktif yakni 15-44 tahun. Vaksinasi dapat menekan angka kematian akibat telat dalam penanganan pasien penyakit ini.