INDOSPORT.COM - Rencana Sejarawan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang akan melakukan riset dan penelitian untuk menjawab keraguan terkait hari lahir Persib pada 14 Maret 1933, mendapatkan respons positif dari Persib Bandung.
Sebagai informasi, riset dan penelitian ini untuk menjawab keresahan publik, terutama jurnalis, pegiat literasi dan beberapa komunitas Bobotoh, yang mempertanyakan dasar penetapan hari lahir Persib pada 14 Maret 1933.
Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad), Prof. Dr. Kunto Sofianto, Ph.D, manajemen Persib merespon positif terkait rencana riset dan penelitian tersebut.
Bahkan, pihaknya sudah bertemu dan membahasnya bersama pihak Persib. Sehingga, dengan respon positif ini riset dan penelitian terkait hari lahir Persib bakal segera direalisasikan.
"Kita sudah bertemu dengan Persib untuk membicarakan rencana riset dan penelitian hari jadi dan sejarah ini," kata Prof Kunto dalam rilis yang diterima INDOSPORT.com, Kamis (14/09/23).
"Bukan hanya sekadar dukungan, Persib meminta tim peneliti kami untuk melakukan riset dan penelitian secara konprehensif," ucapnya.
Untuk kepentingan riset dan penelitian tersebut, Unpad sudah membentuk tim peneliti yang diketuai olehnya, selain itu anggota tim lainnya terdiri dari Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P. dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA.
Dalam waktu dekat, Unpad akan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi terhimpun tentang sejarah dan hari jadi Persib ini. Hal itu, sebagai langkah awal untuk riset dan penelitian.
Pada kegiatan FGD tersebut, tim peneliti akan menyampaikan data awal dan menampung berbagai masukan dari berbagai pihak yang kompeten serta berkepentingan, terkait banyak hal yang menyangkut sejarah dan hari lahir Persib.
"Pokoknya, semua bahan dan masukan akan kita tampung dalam FGD tersebut. Sebab, data dan fakta tersebut akan sangat membantu penelitian yang akan kami lakukan," ungkapnya.
Guru Besar FIB Unpad ini mengaku, sudah cukup lama memiliki niat untuk menjawab keresahan publik, terutama jurnalis, pegiat literasi dan beberapa komunitas Bobotoh, yang mempertanyakan dasar penetapan 14 Maret 1933, sebagai hari lahir Persib.
Keresahan tersebut, muncul tak lepas dari temuan seorang pegiat literasi, Atep Kurnia, yang mengungkapkan terkait fusi dua perkumpulan sepak bola Bandung, yaitu PSIB dan NVB yang selama ini menjadi cerita di balik penetapan hari Persib.
Berdasarkan bukti otentik berupa kliping pemberitaan koran di zamannya, fusi dua perkumpulan sepakbola Bandung tersebut terjadi pada tanggal 18 Maret 1934.
Sementara itu, sebelumnya Persib menggelar diskusi bersama Bobotoh dan pegiat sejarah dengan tema 'Menggali Sejarah Kelahiran Persib' di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Kamis (16/03/23).
Program Sampurasun tersebut, digelar untuk menjawab keresahan terkait adanya perbedaan informasi tanggal hari jadi Persib. Selama ini, Persib selalu memperingati hari lahirnya setiap 14 Maret dengan tahun kelahiran 1933.
Namun, ada juga temuan yang menyebutkan jika Persib berdiri tanggal 18 Maret 1934. Untuk menjawab hal tersebut, Persib menggelar diskusi dengan tema 'Menggali Sejarah Kelahiran Persib'.
Pada kegiatan diskusi tersebut, hadir sebagai pembicara dari berbagai praktisi, yakni Endan Suhendara (jurnalis Persib), Atep Kurnia (penulis), dan Hawe Setiawan (Akademisi Universitas Pasundan).
Selain itu, perwakilan dari berbagai kelompok Bobotoh juga hadir, diantaranya dari Viking Persib Club (VPC), Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber) dan yang lainnya.
Menurut Endan Suhendara, banyak kemungkinan terkait tanggal lahirnya Persib, bahkan tidak menutup kemungkinan tim kebanggaan Bobotoh lahir lebih dulu dari PSSI yang hadir pada tahun1930.
"Logikanya jika Persib pendiri PSSI, maka usianya harus lebih tua. Lahirnya harus sebelum 1930 (tahun lahirnya PSSI)," kata jurnalis senior ini dalam diskusi di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Kamis (16/03/23).