Paspor Amerika Serikat Diklaim Penyebab Chelsea Buang Pulisic ke AC Milan
Terlepas dari tepat atau tidaknya opini Tim Howard, sulit dipungkiri untuk tidak menganggap Christian Pulisic kurang bisa dimaksimalkan oleh Chelsea.
Pada musim pertamanya di Stamford Bridge pada 2019/2020, ia mampu mengemas 11 gol dari 34 laga di semua ajang ditambah 10 assist.
Itu adalah kali pertama bagi Pulisic bisa mengumpulkan dua digit gol meski sebelumnya telah menjadi pemain reguler untuk tiga musim beruntun di Borussia Dortmund.
Sayangnya di 2020/2021 peran sosok yang kini menjadi kapten timnas AS tersebut justru dikebiri. Kedatangan Kai Havertz, Timo Werner, dan Hakim Ziyech membuat persaingan di lini depan menjadi lebih sengit.
Alhasil produktivitasnya menurun menjadi enam gol plus empat assist saja dari 43 laga. Ia mengumpulkan lebih banyak menit bermain namun terlalu sering dipindahkan dari starting XI.
Puncak masalah Pulisic di Chelsea terjadi di musim 2022/2023 setelahnya hanya satu gol dan dua assist tercipta dari kaki juga kepalanya.
Cuma delapan kali ia diberikan kesempatan sebagai starter di Liga Inggris. Kans untuk bermain di kompetisi lain pun juga tidak banyak disihkan untuknya.
Beruntung AC Milan kemudian datang menyelamatkan pada bursa transfer musim panas 2023 lalu.
Merah-Hitam memberinya kans untuk bereuni dengan eks bintang terbuang Chelsea lainnya seperti Olivier Giroud, Ruben Loftus-Cheek, juga Fikayo Tomori.
Keempatnya jadi pilar inti AC Milan musim ini dan Christian Pulisic dianggap sebagai wajah baru tim dan diberikan kostum nomor 11.