INDOSPORT.COM - Pebisnis Putra Siregar mulai merasakan buah dari perjuangan tiga tahun di sepak bola. FC Bekasi City menjadi jagoan di Liga 2 2023-2024 berkat sentuhan ahli serta balasan 'istimewa' Ezechiel N'douassel.
Putra Siregar mulai masuk ke sepak bola pada Liga 2 2021 lalu, mengikuti jejak para public figure, seperti Raffi Ahmad (RANS FC) dan Kaesang Pangarep (Persis Solo).
Kala itu, Putra Siregar membeli tim PSG Pati dan diubah namanya menjadi AHHA PS Pati. Setahun kemudian, klub tersebut berganti nama menjadi FC Bekasi City dan bertahan sampai sekarang.
Putra Siregar menikmati lika-liku perjalanan di Liga 2 sebagai sebuah pengalaman yang mahal. Pengalaman itu pada akhirnya mengubah cara mengurus FC Bekasi City dan jadilah tim tangguh pada Liga 2 2023-2024.
INDOSPORT.com punya kesempatan mewawancarai Putra Siregar ketika mendampingi timnya di Stadion Kebogiro, Boyolali, Minggu (17/09/23). Putra Siregar terlihat semringah setelah FC Bekasi City menang 1-0 atas Nusantara United.
Sebelum itu, ia juga dibuat 'kaget' karena FC Bekasi City bisa mengalahkan PSIM Yogyakarta 3-2 di Stadion Mandala Krida. Simak wawancara berikut ini!
1. FC Bekasi City membuat kejutan dengan meraih dua kemenangan tandang di Liga 2 2023-2024, bagaimana tanggapan atas raihan ini?
Kita sebenarnya, jujur banget targetnya cuma dua poin sih. Saat lawan PSIM juga targetnya tidak muluk-muluk, bisa satu poin juga udah bersyukur gitu, tapi karena manajer kita pernah di PSIM (Farabi Firdausy), dia semangat banget untuk membuktikan, bisa membawa Bekasi dengan pengalamannya, Alhamdulillah kita bisa menang.
Hari ini juga sama, ya kita minta bertahan lah, yang penting fair play. Saya juga minta jangan kartu, mainnya sportif, Alhamdulillah ini tadi cuma satu kartu dalam satu game dan Alhamdulillah, dengan kekuatan doa dan ikhtiar, akhirnya di menit terakhir, bisa cetak gol. Ini rezeki dibarengi kerja keras dan doa.
Ini tahun ketiga saya di sepak bola, memang kekompakan dan attitude tim saat di dalam dan luar lapangannya luar biasa, kompak. Mereka benar-benar bermain untuk tim kita, walaupun klub ini baru tiga tahun, bukan klub yang sudah puluhan tahun atau yang punya sejarah, tapi harapannya bisa memberikan terobosan di dunia sepak bola. Saya pegang klub ini sendiri, tidak ada sponsor atau yang lain-lain.
2. Apa pelajaran terpenting di dua musim sebelumnya, hingga kini FC Bekasi City bisa berprestasi?
Pelajaran dua musim awal itu mahal banget. Musim pertama, tim saya hampir degradasi, karena saya tidak mau dengerin orang. Kan biasanya saya lihat bola itu (liga) Eropa, pokoknya materi bagus, tim bisa bagus, ternyata tidak cukup itu saja. Saya melengkapi instrumen-instrumen lain, terutama bahwa bagaimana semua hal itu diserahkan pada ahlinya.
Kalau tahun pertama itu, saya serahkan ke teman-teman, saya suruh pegang, teman-teman yang bukan ahli. Makanya pada tahun kedua lalu, saya minta capt Hamka (Hamzah), yang sudah berkecimpung di dunia sepak bola luar biasa, dan yang lain-lain saya minta ahli, tapi ya begitu, di tahun kedua kemarin berhenti total (Liga 2 karena tragedi Kanjuruhan),
Alhamdulillah di tahun ketiga ini, saya meminta lagi yang pegang tim ini memang ahli dalam sepak bola, baik dari manajemen, ofisial dan pelatih, Alhamdulillah banyak bersyukur. Semoga terjaga kekompakannya, terus bisa memeriahkan sepak bola yang lebih baik kedepannya.
3. Apa pertimbangan untuk mempertahankan Ezechiel N'douassel musim ini? Dia kan sebenarnya sudah ada di tim sejak musim lalu, tapi untuk ikut latihan karena tidak punya klub dan sekarang jadi andalan FC Bekasi City.
Jujur ini anugerah sih. Saya punya prinsip, tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan pula. Jujur waktu itu Eze sudah lama tidak bermain, dia mau ikut latihan di tim saya dan itu kan butuh operasional ya. Kita tampung dia. Jadi dia merasa ada kekeluargaan di tim ini. Setelah latihan, biasanya kita makan-makan, akhirnya dia merasa berempati dengan tim ini.
Awalnya, jujur saya pesimis dia mau bantu tim ini, karena ini Liga 2, jelas gengsi, karena menurut saya Eze masih sangat sangat layak ada di Liga 1, dengan etos kerja dan latihannya.
Oke, kata orang dia tempramental, tapi bisa dilihat kan dalam dua pertandingan ini. Ya kita sebagai pemilik klub kasih pengertian, 'papa tenang, papa tidak boleh emosi'. Jadi ini anugerah, mungkin karena dia respect sama kita, ketika dia lagi sulit kita mau tampung, sehingga sekarang mau bantu.
Harapan saya sih tidak banyak, kalau nanti FC Bekasi bisa ke Liga 1, ya Alhamdulillah, dia bisa tetap di sini, tapi kalau tidak lolos, saya sangat menyarankan tim-tim Liga 1 untuk merekrut Eze.
4. Setelah dua kemenangan ini, target bersama FC Bekasi City di tahun ketiga di sepak bola ini apa?
Dua tahun ini sekolahnya mahal banget, karena kalau waktu itu saya degradasi, otomatis uang saya hangus. Satu musim itu RAB (Rancangan Anggaran Belanja) Rp20 Miliar, tidak bisa kurang dari itu. Sekarang ada pemain asing jadi lebih dari Rp20 Miliar.
Jadi targetnya, mudah-mudahan, kalau bisa ke Liga 1 ya Alhamdulillah, kalau tidak, setidaknya kami bisa memberikan sepak bola yang baik, sepak bola yang fair play, sepak bola yang lebih bergairah, mengingat Liga 1 sekarang kan pemain lokal juga susah bersaing, ini menjadi wadah untuk pemain muda.
Saya senang nih, saya apresiasi sama Exco atau PSSI-nya, karena kita diwajibkan untuk memainkan pemain U-21. Jadi kami ada beberapa pemain muda yang Alhamdulillah itu top, terutama dalam pertandingan ini (lawan Nusantara United), kita hanya diwajibkan main 45 menit, tapi mainkan 90 menit (Alwi Fadilah).
Mudah-mudahan ini bisa menjadi wadah untuk mereka berkembang, dan bisa jauh lebih baik sepak bola kita, kenapa? karena kalau klubnya baik, liganya baik, tim nasionalnya juga baik.
5. Seberapa besar efek dari prestasi Timnas yang lagi naik, untuk klub dan para pemain?
Ngefek banget, jujur pemain-pemain jadi lebih semangat karena ingin masuk Timnas. Saya lihat sih begitu karena punya pride tersendiri.
Saya juga melihat, kalau dulu masuk Timnas tuh kontraknya bisa naik, tapi sekarang juga ada hal lain, yaitu popularitas.