INDOSPORT.COM - Arema FC langsung mengalihkan fokusnya menatap laga super penting kontra Persebaya Surabaya di lanjutan Liga 1 2023/2024 seusai ditahan imbang Persita Tangerang 0-0 di Bali, Sabtu (16/9/23) lalu.
Ya, Arema FC ditunggu jadwal berat lagi pada pekan 13 Liga 1 2023/2024. Persebaya Surabaya jadi lawan berikutnya Sabtu (23/9/23).
Kedua tim sedianya dijadwalkan bertemu di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya. Namun, belakangan ini berhembus isu venue Derby Jatim itu akan bergeser.
Arema FC sendiri mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin dalam derby itu. Termasuk dengan bertanding di hadapan puluhan ribu Bonek, suporter Persebaya Surabaya.
"Kami sangat antusias bermain di GBT, sangat senang bermain di hadapan ribuan suporter Persebaya," ujar manajer tim, Wiebie Dwi Andriyas kepada Indosport Senin (18/9/23).
Pihaknya pun berharap venue laga tak bergeser dan berlangsung sesuai jadwal. Lantaran ini penting untuk membuktikan sepak bola Indonesia sudah berubah.
"Saya berharap semuanya berjalan fair play, karena rivalitas hanya 90 menit. Selebihnya sepak bola mempersatukan kita," imbuh Wiebie
Demi tampil maksimal, tim asuhan Fernando Valente bahkan tidak pulang ke Malang dan mempersiapkan diri dalam program training center di Bali.
Ariel Lucero dkk baru akan meninggalkan pulau dewata dua hari jelang pertemuan dengan Persebaya, sembari menunggu kejelasan venue laga.
"Persiapan tim sudah maksimal dengan melanjutkan tc di Bali. Pertemuan dengan Persebaya ini sarat gengsi, sehingga tim harus maksimal," tandas Wiebie.
Isu perihal bergesernya venue Derby Jatim antara Persebaya versus Arema FC dari Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, berhembus belakangan ini.
Situasi ini menyusul persiapan Indonesia perihal venue untuk Piala Dunia U-17 pada November 2023 mendatang. Stadion GBT jadi salah satu venue turnamen.
Sehingga, GBT diminta Kementerian PUPR untuk disterilkan dari kegiatan apapun sejak 15 September sampai turnamen rampung pada 2 Desember 2023.
"Kami dapat (surat) baru kemarin (17/9/23). Kalau sudah kepentingan bangsa, bukan lagi kewenangan Pemkot Surabaya," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi seperti dilansir oleh Suara Surabaya Senin (18/9/23).
"Jangan sampai ada sedikit sesuatu yang menyebabkan Piala Dunia (U-17) merasa tidak nyaman di Indonesia. (Turnamen) ini mempertaruhkan nama bangsa," sambung dia.
Tak pelak, situasi ini membuat segala hal perihal perizinan pertandingan di Stadion GBT diserahkan oleh Pemkot Surabaya kepada Kementerian PUPR.
Jika upaya sterilisasi Stadion GBT dilakukan, maka otomatis Persebaya mesti mencari venue pengganti dalam menggelar Derby Jatim kontra Arema FC (23/9/23) mendatang.