Liga Inggris

Berkurangnya Minat Beli Sheikh Jassim Muluskan Jalan Ratcliffe Kuasai Man United

Selasa, 19 September 2023 13:32 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© REUTERS/Eric Gaillard
Sir Jim Ratcliffe saat menghadiri laga OGC Nice vs FC Basel (21/04/23). (Foto: REUTERS/Eric Gaillard) Copyright: © REUTERS/Eric Gaillard
Sir Jim Ratcliffe saat menghadiri laga OGC Nice vs FC Basel (21/04/23). (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
Peluang Ratcliffe Kuasai Man United

Jurnalis asal Inggris, Ben Jacobs menguak bahwa Manchester United masih membuka penawaran penjualan klub, tak benar-benar menunda sampai tahun 2025 mendatang. 

Ben Jacobs yakin bahwa pemilik INEOS, Sir Jim Ratcliffe lebih berpeluang untuk membeli Man United ketimbang Sheikh Jassim karena lebih menguntungkan bagi Keluarga Glazer.

Sheikh Jassim ingin menguasai seratus persen saham Man United, sementara itu Keluarga Glazer masih ingin memiliki sedikit saham.

Mendengar keinginan Glazer, Sir Jim Ratcliffe coba negosiasi dan ingin membeli 69 persen saham Man United, dan 31 persen sisanya tetap berada di tangan Keluarga Glazer.

"Ratcliffe sedikit berbeda karena INEOS jauh lebih fleksibel. Mereka siap mengambil 69 persen saham, dan mengizinkan Keluarga Glazer untuk tetap tinggal dan jadi lebih fleksibel."

"INEOS tidak perlu terlalu khawatir soal keinginan Glazer untuk tetap berada dalam kapasitas tertentu di klub, mereka bersedia menerima kemungkinan itu," kata Jacobs.

"Sementara itu, kubu Jassim menginginkan agar Keluarga Glazer keluar, atau mereka tidak akan membeli Manchester United."

"Kubu Ratcliffe bersedia duduk bersama keluarga Glazer, dan selama mereka punya kendali, mereka akan memiliki lebih dari satu struktur kepemimpinan," jelasnya.

"Saya pikir, itulah sebabnya Sheikh Jassim lebih khawatir keluarga Glazer tetap tinggal. Dalam hal ini, dia tidak akan menjadi pemilik baru Man United," sambung Jacobs.

"Itulah sebabnya saya pikir ada lebih banyak perasaan skeptis dan frustrasi dari pihak Qatar (Sheikh Jassim), hanya karena penawaran mereka lebih kaku."