Liga Italia

Perjuangan Yacine Adli Terjang 'Badai' demi Jadi Andalan AC Milan usai Gebuk Cagliari

Kamis, 28 September 2023 08:40 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Jennifer Lorenzini
Yacine Adli mengungkapkan perjuangan beratnya sampai akhirnya bisa menjadi andalan Stefano Pioli, khususnya di Liga Italia 2023/24, Cagliari vs AC Milan. Copyright: © REUTERS/Jennifer Lorenzini
Yacine Adli mengungkapkan perjuangan beratnya sampai akhirnya bisa menjadi andalan Stefano Pioli, khususnya di Liga Italia 2023/24, Cagliari vs AC Milan.

INDOSPORT.COM - Yacine Adli mengungkapkan perjuangan beratnya sampai akhirnya bisa menjadi andalan Stefano Pioli, khususnya di Liga Italia (Serie A) 2023/24, Cagliari vs AC Milan.

Yacine Adli sudah bergabung ke AC Milan dari Bordeaux pada 31 Agustus 2021 yang lalu. Namun, dirinya jarang dimainkan oleh sang pelatih.

Musim ini, gelandang serang berumur 23 tahun itu baru dipercaya Stefano Pioli untuk menjadi starter pada Rabu (27/09/23) saat AC Milan menghadapi Cagliari.

Adli lantas ditarik keluar oleh Pioli pada menit 58' dan digantikan Tomasso Pobega, saat Milan atau Rossoneri unggul dengan skor 2-1.

Hal ini ternyata membuat pemain Timnas Prancis itu bersemangat. Ia pun menceritakan perjuangan beratnya dan juga harapan ke depan.

"Saya sudah menunggu momen ini (debut di 2023/24). Ini merupakan hasil dari kesabaran dan kerja keras. Saya selalu melakukan yang terbaik untuk debut," ujar Adli via Milan Press.

"Ini baru satu laga. Sekarang, saya berharap lebih. Saya ingin menunjukkan bahwa saya siap. Saya selalu siap membantu. Hubungan saya dengan para pemain dan staf sangat baik."

"Saya sempat mengalami masa sulit. Sebab, seperti semua pemain lainnya, saya juga ingin tampil. Di hari pertama saja, sang pelatih langsung mengatakan bahwa saya akan jarang bermain."

"Namun, (Fikayo) Tomori menjelaskan kepada saya apa yang harus saya lakukan dan saya jawab, 'aku akan bertahan di sini dan kau akan melihat bagaimana aku bermain'."

"Sepanjang karier, saya bermain di banyak posisi. Jadi, tidak masalah kalau saya harus ganti posisi. Ketika sang pelatih bertanya, saya jawab bahwa dia bisa menempatkan saya di mana pun dia mau. Demi tim ini, saya bahkan rela jadi fullback," tutupnya.