Dibawa ke Jalur Hukum oleh Cristiano Ronaldo soal Penundaan Gaji, Juventus di Ambang Krisis
Juventus sudah mengalami krisis keuangan terhitung sejak tahun 2021 lalu, kala dilaporkan mengalami kerugian sebesar 213 juta dolar AS.
Kerugian itu imbas dari pandemi Covid-19 yang membuat pertandingan digelar tertutup dan membuat tak adanya pemasukan dari tiket.
Karena kerugian tersebut, Juventus sempat mendapat suntikan pinjaman sebesar 400 juta euro. Tapi suntikan dana itu tak cukup membantu keuangan Si Nyonya Tua.
Alhasil, pemotongan gaji dilakukan. Sayangnya, pemotongan gaji ini berimbas pada kepergian beberapa bintang andalannya.
Setelah ditimpa krisis keuangan pasca pandemi Covid-19, Juventus juga ketiban masalah selepas terkuaknya skandal Plusvalenza.
Adanya skandal Plusvalenza ini membuat Juventus mendapat pengurangan poin, sehingga harus gagal menembus Liga Champions 2023/2024.
Kegagalan menembus Liga Champions ini membuat finansial Juventus dihantam, mengingat dari kompetisi ini, Bianconeri bisa mengantongi 80 juta euro setiap berpartisipasi.
Karena kondisi keuangan yang acakadut ini, Juventus pun memutuskan mundur dari UEFA Conference League, kendati lolos via jalur klasemen di Liga Italia.
Selain itu, Juventus sempat diisukan melego beberapa pemainnya pada musim panas 2023 lalu dan hanya memboyong pemain-pemain gratisan karena kondisi keuangannya.
Jika Ronaldo memenangkan kasus gaji ini, bisa saja Juventus makin mengalami krisis finansial yang parah dan bisa membuat pemain-pemain bintangnya dilego atau menerima pemotongan gaji lagi.