Liga 1

Persija Gagal Menang Lawan Persis Solo, Thomas Doll Lagi-lagi Keluhkan Wasit Liga 1

Minggu, 1 Oktober 2023 15:02 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Wasit Nendi Rohaendi saat melayani protes pemain Persija Jakarta dalam laga pekan ke-14 Liga 1 2023-2024, Sabtu (30/9/23). (Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT) Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Wasit Nendi Rohaendi saat melayani protes pemain Persija Jakarta dalam laga pekan ke-14 Liga 1 2023-2024, Sabtu (30/9/23). (Foto: Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll kembali mengeluhkan kepemimpinan wasit di ajang Liga 1 2023-2024. Ia menyebut wasit menyebabkan pertandingan sepak bola di Liga 1 tidak enak dinikmati.

Persija Jakarta memang harus puas dengan raihan satu poin dalam lawatannya ke markas Persis Solo di pekan ke-14 Liga 1 2023-2024. Bermain di Stadion Manahan Solo, Sabtu (30/09/23) malam, Persija Jakarta hanya bermain imbang 2-2.

Persija Jakarta sejatinya mampu unggul lebih dahulu lewat gol Oliver Bias. Namun Persis Solo mampu mengembalikan keadaan lewat gol Sutanto Tan dan Alfath Alfarizi. Persija Jakarta akhirnya mampu memaksa laga berakhir imbang setelah Aji Kusuma mencetak gol penyelamat bagi Persija Jakarta.

Pertandingan ini sejatinya memang berlangsung sengit. Kedua tim melakukan jual beli serangan. Selain itu pertandingan berjalan dalam tensi tinggi, terbukti wasit sampai mengeluarkan 13 kartu kuning plus 1 kartu merah.

Menanggapi banyaknya kartu yang keluar dari kantong wasit, Thomas Doll menilai bukan karena kesalahan wasit semata. Namun memang dalam menjalankan tugasnya wasit kerap tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik.

“Itu bukan sepenuhnya karena wasit mengeluarkan banyak kartu. Wasit memang harus tegas. Bahkan saya setuju bila ada pemain yang bermain kasar untuk diusir dari permainan,” buka Thomas Doll.

Thomas Doll memang bukan pertama kali berbicara mengenai wasit. Bahkan dia ingat ada beberapa kejadian yang dia rasa sangat merugikan timnya.

“Tetapi saya juga ingat bagaimana salah satu hakim garis melakukan kesalahan. Dia berdiri di belakang suporter dan kami mendapatkan beberapa pelanggaran dan dalam hal ini anda tidak memiliki kepribadian, merasa takut untuk segera meniup pelanggaran atau membiarkannya.”

“Bendera dari hakim garis berkibar lebih awal. Jadi ada masalah di sini tetapi sesuatu juga harus berubah,” tegas Thomas Doll.

Singgung Kinerja Hakim Garis

Bahkan Thomas Doll juga menilai ada beberapa kejadian yang sejatinya seorang hakim garis membantu kinerja wasit tengah dengan memberikan informasi. Tetapi hal itu tidak dilakukan.

“Anda tahu ada beberapa kali dalam situasi pemain kami mendapat tendangan di wajah dan tidak ada yang melihat ini.”

“Hakim garis tidak membantu wasit juga karena mungkin mereka melihat bola bukan melihat apa yang terjadi di lapangan,” beber pelatih asal Jerman ini.

“Jadi inilah perasaan saya dalam banyak pertandingan,” keluh Thomas Doll.

Dalam pertandingan menghadapi Persis Solo, Thomas Doll juga kecewa begitu banyak wasit menghentikan jalannya pertandingan. 

Padahal sejatinya Thomas Doll menilai baik Persija Jakarta maupun Persis Solo menampilkan permainan yang baik. Namun kegagalan wasit menjalankan tugasnya membuat seakan pertandingan sulit untuk dinikmati.

“Tentu kita ingin bermain untuk melihat sepak bola yang bagus, tetapi wasit selalu meniup peluit untuk menghentikan pertandingan.”

“Saya tidak hanya bicara Persija Jakarta, maksud saya Persis Solo bermain bagus tetapi dengan sering menghentikan pertandingan membuat ritme pertandingan rusak,” tukas dia.