INDOSPORT.COM - Masa depan Ridwan Saragih sebagai pelatih kepala PSMS Medan disebut-sebut tengah di ujung tanduk saat timnya bersua rival sedaerah alias derbi Sumatra Utara (Sumut) kontra PSDS Deli Serdang di Liga 2.
Laga itu akan tersaji pada pekan keempat Grup 1 Liga 2 2023/2024 di Stadion Teladan, Medan, Minggu (01/10/23) sore ini. Itu menjadi laga ketiga bagi PSMS, sedangkan untuk PSDS merupakan laga keempat mereka musim ini.
Diyakini nasib sang nakhoda di ujung tanduk tersebut tak lepas dari hasil minor di dua laga sebelumnya yakni bermain imbang 1-1 atas Sada Sumut FC pada laga tandang dua pekan lalu dan juga imbang 1-1 saat menjamu Persiraja Banda Aceh pekan lalu.
Menyikapi tekanan tersebut, Ridwan Saragih turut angkat bicara. Pria yang juga berprofesi sebagai prajurit TNI Angkatan Darat ini turut kembali menceritakan dirinya dipercaya menjadi pelatih PSMS musim ini.
Diketahui, pria yang pernah menjadi asisten pelatih PSMS ini masih minim akan pengalaman melatih di tim profesional. Sebab sejak memiliki lisensi A AFC, bersama PSMS musim ini menjadi pengalaman pertama sebagai pelatih kepala di sebuah klub profesional. Sebelumnya ia lebih banyak di tim amatir bersama PS AD Kodam I/Bukit Barisan.
"Yang pertama perlu dipahami saya ini seorang prajurit, artinya perintah di atas segala-galanya. Jadi yang mengangkat dan merintah saya menjadi Pelatih PSMS Medan adalah bapak pembina (Edy Rahmayadi) dengan seluruh manajemen PSMS," ucap Ridwan Saragih, mengawali ceritanya kepada awak media, Sabtu (30/09/23).
"Jadi kalau saya dipercaya, saya akan bekerja keras. Saya akan berbuat dengan niat baik buat PSMS Medan. Dan seandainya saya diperintah untuk segera artinya berhenti melatih PSMS saya siap," tegasnya.
Lebih lanjut, pelatih berusia 47 tahun ini menegaskan siap menerima dievaluasi dan semua konsekuensi pascalaga kontra PSDS, kendati sekali pun di laga esok Ayam Kinantan berhasil memetik tiga poin pertama di musim ini.
"Begitu juga dengan hasil pertandingan besok. Seandainya hal-hal yang tak diinginkan terjadi, konsekuensinya apapun saya terima. Perintah dari pimpinan saya akan saya terima dengan lapang dada dan senang hati," sebutnya.
"Pelatih itu pastinya siap dipecat (kalau hasil buruk). Itu konsekuensinya. Tapi perlu rekan-rekan ketahui, Lillahi Ta'ala saya ingin membawa PSMS ke Liga 1. Saya tidak ada tujuan lain, saya tidak ada niatan yang lain. Saya cuma itu saja."
"Seandainya saya menangkan pertandingan besok (hari ini -red) lawan PSDS, setelah itu saya dievaluasi demi kebaikan PSMS, saya ikhlas Lillahi Ta'ala. Jadi saya gak pernah kejar jabatan, saya bekerja profesional, saya berdasarkan perintah," tegasnya kembali.