Berharap Pertolongan Sheikh Jassim untuk Selamatkan Manchester United
Seluruh penggemar Manchester United saat ini masih harus sabar menantikan kejelasan penjualan klub, sambil berharap Sheikh Jassim bisa memenangkannya.
Tidak heran memang Sheikh Jassim difavoritkan oleh publik khususnya pendukung Manchester United dan seluruh stakeholder klub.
Karena pengusaha asal Timur Tengah itu memiliki dana besar untuk melakukan investasi di berbagai sektor yang tertuang dalam proposal pembelian.
Janji investasi pertama yang bakal dilakukan oleh Sheikh Jassim ketika dinyatakan menang jadi pemilik baru klub nanti adalah renovasi stadion Old Trafford.
Ini menjadi penting karena kondisi stadion saat ini sangat memperihatinkan lantaran banyak terjadi kerusakan di banyak sudut, seperti atap bocor, karat dan sejumlah kerusakan lainnya.
Maklum saja, stadion ini tak lagi pernah diperbaiki sejak terakhir kali direnovasi pada 2005 lalu ketika Glazer datang.
Kondisi memperihatinkan Old Trafford akhirnya sekarang berdampak tak terpilih menjadi salah satu venue pertandingan untuk EURO 2028, dimana Britania Raya dan Irlandia menjadi tuan rumahnya.
Tak terpilihnya Old Trafford lantaran kini Inggris memiliki sejumlah stadion baru baik bangunan baru maupun yang sudah direnovasi lebih modern, kandang Tottenham Hotspur salah satunya yang akhirnya terpilih.
Padahal Old Trafford dikenal sebagai salah satu stadion iconic untuk Inggris dan memiliki kapasitan yang cukup besar.
Karena pernah juga digunakan menjadi venue sejumlah pertandingan event internasional salah satunya Olimpiade 2012 untuk cabor sepak bola.
Old Trafford sangat membutuhkan perubahan bahkan pembangunan kembali yang lengkap.
Termasuk memodernkan fasilitas latihan karena pernah dikeluhkan Cristiano Ronaldo yang tak ada perubahan sejak terakhir kali meninggalkan klub 2009 dan kembali pada 2021 lalu.
Jika Qatari Investor mampu membangun ulang dengan menghabiskan dana 2 miliar pounds (Rp37 triliun) maka akan semakin mendekatkan suporter dengan pemilik klub.
Hal yang tidak terjadi saat Glazer berkuasa karena mereka tidak pernah bersedia untuk berinvestasi terhadap stadion.
Membangun Ulang Tim
Manchester United memang tertinggal cukup jauh dari beberapa klub besar lain di Liga Inggris dalam hal membangun tim, terutama saat jendela transfer dibuka.
Sebelum-sebelumnya mereka merekrut pemain hanya kepentingan bisnis semata, alih-alih berkonsultasi dengan pelatih karena dihandle langsung oleh jajaran petinggi klub.
Kini kebiasaan itu mulai ditinggalkan seiring terbentuknya jabatan Direktur Olahraga dan Direktur Teknik. Kedua orang yang menjabat jabatan itu berperan penting dalam mengakomorid kebutuhan pelatih terhadap pemain baru nanti.
Tetapi masalahnya Manchester United kini terbentur dengan dana transfer. Beberapa pemain yang diincar memiliki harga tinggi akhirnya lepas karena tak bisa disanggupi oleh Manchester United.
Sheikh Jassim datang menawarkan janji untuk memberikan kucuran dana fantastis untuk membangun ulang tim sesui kebutuhan Erik ten Hag.
Membangun tim dengan kucuran dana fantastis terutama ketika pemilik klubnya dari orang kaya asal Timur Tengah, belakangan mulai dianggap wajar meski ada anggapan juga tim kehilangan identitasnya untuk mengorbitkan pemain muda dari akademi klub.
Manchester City sudah menjadi contoh nyatanya. Sejak diakuisisi oleh Sheikh Mansour pada 2011, mereka banyak menghamburkan uang untuk mendatangkan pemain dan pelatih hebat.
Tetapi baru pada tahun 2022 mereka bisa memetik hasilnya dengan meraih treble winner (Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA).
Contoh terbaru lainnya adalah Newcaslte United. Klub ini diakuisisi oleh konsorsium dari Arab Saudi di bawah naungan Pangeran Mohamed bin Salma, putra mahkota Kerajaan Arab Saudi.
Di musim panas kemarin mereka melakukan belanja jor-joran, hasilnya mampu meraih kemenangan tak terduga saat melawan Paris Saint-Germain di Liga Champions dengan skor 4-1.
Itu menjadi bukti konkrit jika klub memiliki dana sehat dan dikelola dengan benar maka prestasi akan datang dengan sendirinya.
Sebenarnya tawaran-tawaran ini juga dilakukan oleh para pesaing Qatari Investor. Kini yang suporter tunggu hanyalah pemilik baru bisa merealisasikan janjinya saat kampanye pembelian.