Bola Internasional

Ultras Sepak Bola Israel Kepung Rumah Sakit yang Rawat Pejuang Hamas

Jumat, 13 Oktober 2023 17:44 WIB
Penulis: Agustinus Rosario | Editor: Prio Hari Kristanto
© REUTERS/Toby Melville
Ultra klub Beitar Jerusalem dikabarkan menyerbu rumah sakit di Tel Aviv yang disebut merawat pejuang Hamas. (Foto: REUTERS/Toby Melville) Copyright: © REUTERS/Toby Melville
Ultra klub Beitar Jerusalem dikabarkan menyerbu rumah sakit di Tel Aviv yang disebut merawat pejuang Hamas. (Foto: REUTERS/Toby Melville)

INDOSPORT.COM - Ultras klub Beitar Jerusalem dikabarkan menyerbu rumah sakit di Tel Aviv yang disebut merawat pejuang Hamas.

Konflik Israel dengan Palestina tengah memanas dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini menimbulkan dampak yang besar dalam segala segi kehidupan, termasuk sepak bola.

Terbaru, ultras klub sepak bola Beitar Jerusalem, La Familia, dilaporkan menyerbu sebuah rumah sakit di Tel Aviv. Hal itu mereka lakukan setelah mendapat informasi dari saluran berita setempat jika ada teroris Hamas yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut.

Kelompok Ultras, yang terdiri dari 150 orang, diketahui memasuki Sheba Medical Center pada Rabu (11/10/23) malam sebelum didorong kembali oleh polisi dan petugas keamanan rumah sakit.

Dilansir dari MSN, upaya La Familia untuk mengepung militan Hamas di Sheba Medical Center dipastikan gagal. Pasalnya, kelompok yang disebut teroris  Hamas itu diduga dirawat di sana telah direlokasi.

Sheba Medical Center sendiri telah menjadi salah satu fasilitas utama yang merawat korban serangan konflik Israel-Hamas. Rumah Sakit tersebut bahkan dikabarkan beroperasi dengan kapasitas 90 persen di tengah banyaknya pasien yang masuk.

"Sulit untuk melihat wajah pasien. Kami memiliki banyak orang yang terluka parah. Mereka mengalami trauma yang parah," ujar juru bicara Sheba Medical Center, Steve Walz.

Korban tewas di Jalur Gaza, yang terus dibombardir Israel sejak serangan akhir pekan lalu, dikabarkan telah mencapai lebih dari 1.400 orang.

Jumlah tersebut belum termasuk 6.200 orang lainnya yang terluka, menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Panasnya situasi Israel-Hamas bahkan membuat Menteri Kesehatan, Moshe Arbel, mengeluarkan perintah kepada rumah sakit untuk tidak merawat teroris Hamas yang terluka.