Suporter yang Terlalu 'Setia' dan 2 Alasan Lain Kenapa Glazer Ogah Jual Manchester United
Di mata keluarga Glazer, Manchester United adalah mesin uang. Tujuan utama mereka membeli klub tersebut di 2005 bukanlah menjadikannya semakin besar namun justru untuk mengisi kantong sendiri.
Dilansir dari GOAL, sekitar 1,5 miliar Pounds sudah mereka tarik dari rekening klub dalam bentuk dividen dan lain sebagainya termasuk gaji enam anggota klan yang bertugas sebagai direktur.
Akan tetapi Glazer tidak menginvestasikannya kembali. Sejak 2012 sampai 2021, pendapatan Manchester United diketahui minus 154 juta Pounds dari sektor setoran pemilik yang membuat mereka jadi yang terendah di Liga Inggris.
Manchester Setan Merah memang gemar belanja pemain mahal namun uang yang digunakan berasal dari kas klub sendiri.
2. Gelombang Protes yang Kurang Konsisten
Memiliki pemilik yang dianggap lalim, fans Manchester United pun jadi akrab dengan yang namanya unjuk rasa serta demo. Hanya saja efeknya kurang dirasakan oleh keluarga Glazer.
Pasalnya protes tersebut tidak disertai dengan boikot pembelian merchandise ataupun tiket pertandingan. Para suporter masih setia membelanjakan uang mereka untuk membeli produk yang pada akhirnya kian memperkaya kelompok lawan.
Sportsjournal mencatat jika per 1 Januari 2023 lalu Manchester United masih memegang rekor pendapatkan terbanyak dari penjualan jersey dengan 106 juta Pounds. Level kepadatan stadion mereka juga masih yang terbaik dengan rata-rata 73.000 penonton tiap pertandingan.
3. Potensi Kenaikan Daya Tawar Calon Investor
Sheikh Jassim menawarkan proposal yang nilainya dua kali lipat dari harga pasaran Manchester United di bursa saham namun Glazer masih sanggup menolak.
Kenapa? karena mereka tahu jika nilai jual Manchester Merah masih bisa meningkat jika pelepasannya ditunda sedikit lagi. Jika pasca pandemi global saja tawaran semahal Sheikh Jassim bisa datang, maka ketika ekonomi dunia lebih baik lagi tidak menutup kemungkinan proposal yang masuk jauh lebih menggiurkan.
Itulah kenapa Glazer tidak punya urgensi menjual Manchester United secepatnya. Tidak dengan pamor Liga Inggris yang juga terus meroket.