Fansnya Ingin Warnai Parc des Princes dengan Bendera Palestina, PSG Panik?
Konflik antara Palestina dan Israel selalu mengundang opini beragam di dunia sepakbola.
Ada yang pro pada kebebasan Palestina namun tidak sedikit pula yang memilih untuk tidak banyak berkomentar demi menjaga kemurnian olahraganya.
Liga Prancis sendiri berencana menunjukkan simpati mereka secara menyeluruh pada para korban yang jatuh dari bentrokan antara Hamas dan militer Israel.
Pada pertandingan Ligue 1 dan Ligue 2 akhir pekan ini rencananya akan diadakan mengheningkan cipta selama satu menit sebelum tiap pertandingannya.
Akan tetapi untuk para pemainnya menunjukkan keberpihakan pada salah satu pihak, sepertinya masih sulit dilakukan di Liga Prancis.
Salah satu contohnya adalah bagaimana Youcef Atal, pemain OGC Nice, mendapat hukuman pembekuan dari skuad usai mengunggah dukungan pada Palestina di media sosial.
Oleh Nice, Atal yang beragama Islam dan berasal dari Aljazair dipaksa melakukan permintaan maaf dan menghapus postingan tersebut.
Menarik untuk menanti bagaimana Paris Saint-Germain mengatasi suporter mereka sendiri akhir pekan ini.
Hanya saja mereka termasuk bukan klub yang membatasi opini para pemainnya. Setidaknya tidak sekeras perlakuan Nice pada Atal.
Tahun lalu bek kanan PSG, Achraf Hakimi, juga sempat secara terbuka menunjukkan keberpihakan pada Palestina di sengketa dengan Israel dan tidak ada hukuman yang diterima oleh sang pemain.