Liga Italia

Simone Inzaghi Tertekan di Inter Milan Gara-gara Perkara Logo Klub, Kok Bisa?

Sabtu, 21 Oktober 2023 15:20 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Prio Hari Kristanto
© Reuters/Albert Gea
Simone Inzaghi, pelatih Inter Milan. Foto: REUTERS/Albert Gea Copyright: © Reuters/Albert Gea
Simone Inzaghi, pelatih Inter Milan. Foto: REUTERS/Albert Gea
Taktik Simone Inzaghi Sempat Dikritik

Taktik Simone Inzaghi sempat dikritik setelah Inter Milan ditahan imbang Bologna dengan skor 2-2 pada Sabtu (07/10/23) di Giuseppe Meazza.

Hasil imbang tersebut membuat Inter Milan harus puas bertengger di peringkat kedua setelah AC Milan menang tipis 0-1 kontra Genoa pada Minggu (08/10/23) sehingga Rossoneri kini berada di puncak klasemen.

Namun, ada satu hal yang perlu disorot dalam pertandingan Tim Biru Hitam kontra Bologna ini, yaitu mengenai Simone Inzaghi yang miskin taktik.

Nerazzurri sendiri sebetulnya sudah unggul 2-0 dalam 15 menit pertama setelah dua bek Rossoblu melakukan eror.

Akan tetapi, Simone Inzaghi justru tidak bisa berbuat banyak setelah Bologna mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

Inzaghi, seperti biasanya, hanya menarik keluar beberapa pemain sayapnya saja, tetapi juga tidak melakukan perubahan taktik dan tetap terus memakai formasi 3-5-2.

Cara permainan Inter itu padahal sudah dibaca dengan baik oleh Bologna sehingga pelatih asal Italia itu jelas harus mengubah taktiknya demi terciptanya gol lagi.

Hal ini tampak menunjukkan bahwa Inzaghi tidak punya Plan B ketika Plan A tidak berjalan, padahal seorang pelatih sudah seharusnya memikirman cara lain apabila taktik pertamanya tidak berjalan dengan baik.

Maka dari itu, Simone Inzaghi tentu harus punya pendekatan lain dalam setiap pertandingan dan tidak serta merta setia pada satu sistem saja.

Terlebih lagi, dengan kewajiban bagi Simone Inzaghi untuk membawa Inter Milan menjuarai scudetto, tentu sang pelatih tak bisa hanya mengandalkan satu taktik saja.

Contohlah pelatih Manchester City, Pep Guardiola, yang berani menerapkan formasi tiga bek ketika sistem 4-2-3-1 tidak bekerja pada awal musim.

Hasilnya? Manchester City pun mampu meraih treble winner pada musim lalu dengan sistem tiga bek racikan Pep Guardiola yang berarti sang pelatih tak hanya punya pakem 4-2-3-1 saja.