INDOSPORT.COM - Sejatinya, laga home menjamu Dewa United pada pekan ke-16 Liga 1 2023/2024 menjadi momentum tepat memperingati Hari Santri yang jatuh pada Minggu (22/10/23).
Madura United pun memperingatinya dengan visual berbeda. Perangkat panitia pelaksana (panpel) pertandingan secara kompak mengenakan pakaian khas santri.
Sarung dan kopiah khas Madura menjadi sajian unik sepanjang laga yang digelar di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, yang letaknya di Kabupaten Pamekasan.
"Iya, kami memang berinisiatif mengenakan pakaian khas santri untuk memperingati Hari Santri," ucap Media Officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman.
Tak cuma dirinya, sejumlah perangkat panpel Madura United juga kompak mengenakan pakaian khas tersebut sepanjang mengerjakan tugas dalam pertandingan.
"Madura dikenal sebagai kawasan yang lekat dengan santri. Maka dari itu, kami memakai sarung, kopiah, baju koko dan lainnya," beber Ferdi.
"Bahkan, suporter yang ada di tribun juga beberapa ada yang memakai pakaian tersebut, untuk memperingati Hari Santri," sambung dia.
Sebelumnya, pakaian ini sudah pernah diterapkan Madura United saat melakukan sesi launching tim yang akan turun pada Liga 1 musim 2023/2024.
Jacob Mahler dkk tampak berbeda ketika menggunakan sarung dan kopiah khas santri saat diperkenalkan klub berjulukan Laskar Sape Kerrab.
Launching yang digelar di salah satu pondok pesantren pada Rabu (14/6/23) lalu itu memang mengusung konsep berjudul: Sehari Lebih Dekat, Selamanya Nyantri.
Gagal ke Puncak Klasemen
Sayang, sajian istimewa itu tak berujung manis untuk tim tuan rumah. Madura United harus menelan kekalahan telak dengan skor 1-4 menjamu Dewa United.
Kekalahan yang membuat Madura United gagal mengambil alih puncak klasemen yang sebelumnya direbut oleh Borneo FC lewat kemenangan 2-1 (1/10/23).
Wawan Hendrawan dkk tertahan di peringkat kedua klasemen Liga 1 dengan 30 poin. Sedangkan Borneo FC kokoh di puncak klasemen berbekal 32 angka.
Kekalahan yang tentu mengecewakan. Namun, Mauricio Souza berusaha mengambil sisi positif, karena anak asuhnya masih bertahan di 4 besar klasemen.
"Yang paling penting adalah, kami tetap berada di 4 besar dan menjaga peluang lolos ke babak final (perebutan juara)," kata Pelatih Madura United tersebut.
"Kami memang ingin berada di puncak klasemen. Tapi kompetisi ini berjalan ketat dan menuntut kami untuk belajar dari kesalahan," sambung dia.
Kendati demikian, peluang Madura United untuk menjadi juara paruh musim Liga 1 masih terbuka. Tentunya dengan syarat yang cukup berat.
Madura United mesti memenangi Derby Jatim di markas Arema FC (28/10/23). Sedangkan di hari yang sama, Borneo FC dikalahkan Dewa United.