INDOSPORT.COM - Pelatih Kepala Sriwijaya FC, Muhamad Yusup Prasetiyo, dan pemainnya, M. Rifqi, memiliki nostalgia tersendiri jelang bersua tuan rumah PSMS Medan dalam lanjutan Liga 2 2023/2024 Grup 1 di Stadion Teladan, Medan, Senin (23/10/23).
Sebab keduanya sama-sama pernah membela Ayam Kinantan, julukan PSMS. Karena itu keduanya menyampaikan perasaan mereka jelang menghadapi sang mantan tim.
Diketahui, Yusup Prasetiyo pernah menjadi asisten pelatih mendampingi Djajang Nurdjaman saat PSMS masih di Liga 1 2018, walaupun hanya separuh jalan.
Sedangkan Rifqi juga pernah berseragam PSMS saat Liga 2 2020. Namun khusus bagi sang pemain, ia bisa dibilang sangat mengenali karakter permainan PSMS karena berdomisili alias penduduk Kota Medan.
"Terus terang senang sekali kembali ke Medan, saat ini kembali sebagai pelatih kepala. Lima tahun yang lalu, 2018 saya ke sini," ucap Yusup Prasetiyo, kepada awak media, jelang pertandingan, Minggu (22/10/23).
"Agak sedikit aneh ya datang ke sini ya, karena dulu saya bagian dari PSMS, tapi itu cuman satu pertandingan (PSMS hanya sempat sekali tampil karena liga dihentikan karena Covid-19). Tapi sekarang saya harus berhadapan dengan PSMS," timpal Rifqi.
Kendati tak lagi berseragam PSMS, lanjut Rifqi, secara pribadi ia masih terus memantau mantan timnya tersebut. Namun jelang laga ini dirinya mengaku tak memiliki ambisi khusus dengan sang mantan.
"Sampai sekarang saya masih terus menonton pertandingan PSMS dan PSMS tetap dengan karakter yang sama yakni keras," ucap Rifqi.
"Pribadi saya enggak ada (ambisi khusus melawan mantan), karena saya ke sini bukan untuk membuktikan apa-apa. Saya di sini untuk Sriwijaya, untuk tiga poin bagi Sriwijaya. Itu saja," ujar pemain 30 tahun tersebut.
Antisipasi Pemain Asing Lawan
Saat disinggung perihal antisipasi pemain lawan, terutama pemain asing, baik Yusup Prasetiyo dan Rifqi memiliki pandangannya masing-masing.
"Saya rasa pemain asing punya kelebihan dan kualitas sebagai pemain asing. Tapi yang saya tahu itu PSMS berbahaya di babak kedua dengan pemain-pemain penggantinya. Terbukti top skor mereka Rahmat Illahi (supersub dengan tiga gol)," ucap Rifqi.
"Namun terlepas dari itu, saya sebagai pemain bertahan harus siap dengan semua pemain PSMS," sambung eks pemain Barito Putera dan Persita Tangerang ini.
"Kalau saya terutama yang pemain tengah Korea itu (Kim Jin-Sung), dia cukup mobile di setiap pertandingan. Jadi itu cukup membahayakan," timpal pelatih yang akrab disapa Yoyok ini.
Kendati demikian, keduanya sepakat soal faktor pemain ke-12 alias dukungan dari suporter Ayam, julukan PSMS, setiap kali main di laga kandang. Karena keduanya sempat merasakan langsung saat bersama PSMS.
"Yang menakutkan bagi saya pribadi adalah fans PSMS ketika di home. Sehingga dengan dukungan ribuan pendukung membuat PSMS bisa tampil berbeda, bahkan aksi mereka (pemain) bisa lebih kencang lagi dari biasanya. Itulah yang perlu kita waspadai," ujar Yoyok.
"Kami sudah bersiap dengan baik dan kami juga sudah mengantisipasi juga bagaimana mengatasi tekanan dari suporter (PSMS) pastinya. Sebab kita tahu mereka (suporter) sangat fanatik di Medan ini," timpal Rifqi menambahkan.