Sejak Digaji Tinggi Rafael Leao Cuma Menang Gaya di AC Milan
Sejak saat itu, Rafael Leao belum berhasil mencatatkan namanya di papan skor pertandingan AC Milan. Selain itu, kepemimpinannya juga dipertanyakan.
Pasalnya, pada awal musim lalu, Rafael Leao sempat mengatakan bahwa dirinya siap membawa Milan semakin sukses, tetapi hal itu malah jadi janji manis semata.
La Gazzetta dello Sport juga meyakini bahwa Rafael Leao tak tersentuh oleh kritikan karena dia merupakan pemain kesayangan Stefano Pioli.
“Jika dilihat dari sudut pandang lain, kemajuannya yang lambat karena dia terjebak dalam zona nyaman itu. Seolah-olah setelah kontrak baru, negosiasi yang sangat melelahkan, Rafa terhenti (mencetak gol),” tulis La Gazzetta dello Sport.
Kritikan La Gazzetta dello Sport juga ditunjang dengan gaya sang pemain yang kerap memamerkan barang-barang mahal dan aktif di media sosial.
Rasa sayang Pioli diyakini sudah mulai luntur setelah menyoroti penampilan Leao dalam dua pertandingan Liga Champions terakhir.
Setelah pertandingan melawan Newcastle, Pioli mengklarifikasi bahwa Leao seharusnya mencetak gol, sementara saat melawan Paris Saint-Germain, dia menambahkan ‘jika dia mencetak gol, itu akan lebih baik’.
Setelah pertandingan melawan Newcastle dia mengklarifikasi bahwa Rafa seharusnya membuka skor, sementara di Paris dia menambahkan ‘jika dia mencetak gol, itu akan lebih baik’.
Patrice Evra, legenda Manchester United, menyebut Rafael Leao, pemain klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, tidak ada apa-apanya ketimbang Kylian Mbappe.
"Mustahil membandingkan Leao dan Mbappe. Kita sedang bercanda, bukan?" kata Patrice Evra, dikutip dari Football Italia.
"Yang satu adalah seorang "pembunuh", sedangkan yang lainnya cuma orang yang bersenang-senang. Tapi bersenang-senang saja tidak cukup untuk menang."
"Saya minta maaf, karena seharusnya saya tidak mengkritik orang seperti Rafael Leao. Tapi orang-orang kadang memandang sepak bola dengan buruk," kata Evra.