INDOSPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, menyatakan pemain diaspora, Chow Yun Damanik, tidak bisa bermain di Piala Dunia U-17 2023. Hal tersebut dikarenakan sang pemain mengalami masalah dengan paspor.
Disampaikan Bima Sakti, Chow saat ini tidak memiliki paspor Indonesia. Ia sudah menjadi warga negara Swiss dan harus melepas paspor Swiss jika ingin jadi Warga Negara Indonesia serta membela Timnas Indonesia.
Meski punya darah Indonesia, proses untuk menjadi WNI juga tidak bisa dalam sekejap. Apalagi, Ibu Chow yang berasal dari Indonesia pun telah berganti kewarganegaraan ke Swiss.
“Chow ini masalah paspornya memang kan perlu waktu. Orang tuanya, paspornya dua-dua sudah Swiss. Ya ibunya orang Indonesia, tapi sudah jadi warga Swiss,” kata Bima Sakti.
“Kalau dia harus bikin paspor Indonesia, harus melepas yang Swiss. Karena kita kan enggak boleh (dwi kewarganegaraan). Beda sama negara-negara yang punya aturan, dia boleh-boleh memiliki dua paspor,” katanya.
Karena urusan paspor yang butuh waktu lama, pelatih 46 tahun itu akhirnya tidak bisa mendaftarkan Chow Yun dalam list sementara pemain Timnas Indonesia U-17. Hanya Welber Jardim dan Amar Rayhan yang masuk list.
Bima Sakti mengaku sangat butuh tenaga Chow Yun. Pemain Laosane U-17 disebut punya kualitas sangat bagus dan sesuai kebutuhan.
Namun, dengan situasi yang ada, Bima Sakti terpaksa mengalihkan perhatian ke pemain lain untuk dibawa ke Piala Dunia U-17 2023.
“Iya padahal kita butuh banget, dia bagus banget. Ya pemain-pemain yang kita ambil ini kan memang pemain-pemain yang bagus,” kataBima Sakti.
“Contohnya Welber, dia cerita memang dari bawah, dari SSB di Brazil, kemudian diambil Sao Paulo. Kemudian Amar juga dia di Hoffenheim memang dikontrak dan memang dia dapat gaji. Kemudian si Chow juga gitu di Laosane memang dia juga (masuk tim) U-17,” lanjut eks pemain Timnas Indonesia itu.