INDOSPORT.COM - Klub Liga 1, Arema FC sedang mengalami dua kabar menyedihkan sekaligus pekan ini. Klub berlogo kepala singa sedang berduka setelah pelatih legendaris berpulang.
Figur yang dimaksud adalah Rohanda. Almarhum sebelumnya dikenal sebagai pelatih legendaris asal Malang yang turut memajukan sepak bola Malang Raya.
Kandut, sapaan karib Almarhum Rohanda, memang lebih lekat dengan Persema Malang. Tapi, sosoknya juga tidak lepas dari sepak bola Arek-Arek Malang.
"Arema FC sangat berduka atas berpulangnya Om Kandut. Dedikasinya sangat luar biasa," ucap General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi Selasa (31/10/23).
"Selama menjabat sebagai pelatih, lebih banyak mengabdikan untuk Persema, namun banyak saran dan masukan untuk Arema FC," sambung Yusrinal.
Kandut memang begitu dikenal oleh publik sepak bola Malang Raya di era 2000 an. Ketika itu, dia terbilang sukses menangani Persema Malang di Liga Indonesia.
Salah satu kiprah yang paling diingat adalah sukses menyelamatkan Persema dari zona degradasi pada musim 2006, selepas tim terpuruk di era kepelatihan Danurwindo.
Sementara di Arema FC, perannya hanya berada di balik layar. Tepatnya ketika namanya didaftarkan klub sebagai bagian dalam proses lisensi AFC edisi 2017.
Lisensi AFC A yang dimilikinya membantu Arema FC untuk lolos lisensi klub profesional dari federasi sepak bola Asia waktu itu.
"Kita banyak belajar dari semangat Om Kandut. Terutama bagaimana membangkitkan karakter Malangan di tim," Yusrinal menandaskan.
Kurangi Skuat
Bersamaan dengan itu, kabar negatif lain yang berhembus di Arema FC adalah pengurangan skuat yang mulai dilakukan selepas putaran pertama Liga 1.
Tim berjulukan Singo Edan memutuskan untuk melepas dua nama, yaitu Hamdi Sula Umanailo dan Samsudin. Keduanya dilepas dengan status pinjaman.
"Hamdi Sula dipinjamkan ke PSMS Medan, sedangkan Samsudin ke Persikab Bandung," ucap Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas Selasa (31/10/23).
Upaya ini dilakukan klub tak hanya sebagai hasil dari evaluasi atas performa tim. Namun juga untuk memberi kesempatan mereka berkembang dengan klub lain.
Pasalnya, keduanya memang jarang tampil. Baik ketika saat dibesut duet Joko Susilo dan I Putu Gede, hingga kepelatihan berganti ke tangan Fernando Valente.
Soccerway mencatat, Hamdi Sula Umanailo hanya tampil 7 kali sebagai bek kanan. Bek berusia 25 tahun itu 2 kali terpilih starter dengan total 462 menit bermain.
Sedangkan Samsudin hanya mencatat 260 menit dari 5 kali laga. Eks pemain Deltras FC ini tampil 3 kali sebagai starter ketika posisi winger dalam keadaan darurat.
"Mereka ini punya potensi. Jadi semoga bisa lebih berkembang dengan klub yang dibelanya," pungkas Wiebie yang juga owner NZR Sumbersari FC.