INDOSPORT.COM - Juventus perlahan mulai mengatasi sejumlah permasalahan yang mereka alami sejak musim lalu, sehingga mereka mulai bisa bangkit menjadi salah satu klub favorit juara Liga Italia.
Musim lalu 2022/2023 `menjadi salah satu musim yang berat bagi Juventus, selain sengit dalam perburuan gelar mereka juga dihadapkan dengan sejumlah permasalahan hukum.
Salah satunya yaitu kasus pelanggaran finansial. Akibatnya, Juventus diberikan sanksi pengurangan poin dari federasi sepak bola Italia, FIGC sebanyak 15 poin pada Januari 2023 lalu.
Tetapi Juventus tidak berkenan, sehingga permaslahan ini dibawah ke jalur hukum lewat pengadilan olahraga.
Alhasil, sanki itu dinyatkan tidak sah pada Maret 2023 setelah jaksa penuntut umum olahragaa CONI, Ugo Taucer menyebut klaau hukuman yang diberikan oleh FIGC kepda Juventus dirasa tidak jelas dan perlu ditelaah lagi.
Alhasil Juventus pun batal mendapat pengurangan poin dan mereka tetap berada di papan atas klasemen Liga Italia saat itu menempel ketat Napoli.
Namun jelang berakhirnya kompetisi tepatnya bulan Mei, Pengadilan Banding mementahkan upaya Juventus untuk lolos dari jerat hukum.
Tim besutan Massimiliano Allegri itu dijatuhi hukuman pengurangan 10 poin di Serie A. Kali ini kasusnya berbeda yaitu penggelembungan nilai transfer untuk meningkatkan keuntungan modal.
Panel sidang lantas memutuskan menjatuhkan hukuman pemotongan 10 poin untuk Juventus. Itu artinya Bianconeri langsung terjun bebas dari posisi dua ke posisi tujuh dengan 59 poin, di antara AS Roma dan Monza.
Hingga akhirnya Juventus gagal tampil di Liga Champions, karena mereka juga disanksi tak boleh tampil di seluruh kompetisi Eropa.
Jika tidak, harusnya Juventus bisa bermain di UEFA Conference League, karena mereka finis di peringkat ke-7 musim lalu dengan 62 poin.
Tetapi karena sanksi larangan bermain di Eropa, tiket Conference League pun dialihkan untuk Fiorentina yang berada di peringkat ke-8. Juventus kini hanya fokus di bersaing di kompetisi domestik, Liga Italia dan Coppa Italia.