In-depth

Kebangkitan Juventus di Tengah Keterbatasan, Scudetto atau Realistis Empat Besar?

Kamis, 2 November 2023 15:44 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Daniele Mascolo
Selebrasi para pemain Juventus usai Manuel Locatelli merayakan gol ke gawang AC Milan bersama rekan setimnya pada laga Liga Italia, Senin (23/10/23). (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo) Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Selebrasi para pemain Juventus usai Manuel Locatelli merayakan gol ke gawang AC Milan bersama rekan setimnya pada laga Liga Italia, Senin (23/10/23). (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
Mulai Bangkit

Hanya bermain di kompetisi domestik rupanya menghadirkan berkah tersendiri untuk Juventus, karena jadwal mereka tidak sepadat tim-tim lain.

Berimbas kebugaran pemain dan risiko cedera bisa diminimalisir. Para pemain Juventus pun bisa tampil maksimal di lapangan.

Buktinya mereka mampu merangkak ke papan atas klasemen Liga Italia saat ini, setelah sempat tercecer di papan tengah pada awal musim.

Kini Juventus bertengger di peringkat ke-2 dengan koleksi 23 poin dari 10 pertandingan, hasil dari 7 kali meraih kemenangan, 2 imbang dan baru 1 kali merasakan kekalahan.

Sengitnya persaingan merebut scudetto rupanya tidak membuat Juventus menghindari risiko cedera pemain, meski sudah diminimalisir dengan melakukan rotasi.

Saat ini ada enam pemain yang absen, empat di antaranya mengalami cedera dan dua lainnya menjalani sanksi larangan tampil. Imbasnya mulai dirasakan Bianconeri saat ini.

Pada dua pertandingan terakhir yang dimenangi dengan skor, 1-0, kontra Milan dan Verona, Juventus telah membuktikan bisa meraih kemenangan dengan keterbatasan.

Pada dua laga itu, Si Nyonya Besar kehilangan Danilo, sang kapten, yang cedera, lalu Chiesa hanya bisa bermain maksimal 30 menit.

Di lini tengah, sanksi yang diterima Nicolo Fagioli dan Paul Pogba membuat para pemain muda, misalnya Kenan Yildiz dan Fabio Miretti, dipaksa bersiap lebih cepat untuk bersaing di tim utama.

Walakin, kolaborasi pemain berpengalaman dan muda itu terbukti telah melahirkan kembali mental fino alla fine khas Juventus alias berjuang hingga menit akhir.

Pada laga menghadapi Verona, Juventus bisa menang meskipun dua gol Moise Kean dianulir asisten wasit video (VAR). Adapun Allegri tidak terlalu menuntut anak asuhannya untuk buru-buru membahas scudetto.

Dengan kedalaman skuad yang terbatas dibandingkan tim-tim lain, Allegri lebih meminta skuad Juventus fokus mengejar finis empat besar.

Hasrat untuk finis empat besar itu penting, begitu pun Hasrat untuk bekerja keras setiap hari di latihan adalah penting. Setelah itu, kami akan melihat di mana posisi kami,” kata Allegri.

Intinya, pendukung Juventus tetap diharapkan untuk tidak terlampau tinggi menancapkan ekspektasi di musim ini. Apakah Bianconeri bisa mengejar scudetto?

Tentu bisa, tetapi skuad Si Nyonya Tua masih jauh dari ideal untuk kembali menjadi penguasa Italia yang pernah tercipta pade periode 2012-2020.

Terlepas dari keterbatasan pemain dan kedalamannya, Juventus berusaha untuk juara Liga Italia musim ini setelah paceklik scudetto selama empat musim. Terakhir kali mereka menjadi yang terbaik di Serie A saat musim 2019-20 lalu.