INDOSPORT.COM - Oknum suporter meluapkan kekecewaan dengan turun ke lapangan setelah PSS Sleman dikalahkan Bali United 0-1 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Jumat (3/11/23). Situasi tim Elang Jawa di Liga 1 2023-2024 menjadi semakin sulit.
PSS Sleman sejatinya mampu tampil bagus dalam laga ini. Elang Jawa memaksa Bali United untuk bertahan sepanjang pertandingan.
PSS Sleman dengan modal 70 persen akurasi umpan mencatatkan 57 persen penguasaan bola. PSS juga mampu melepaskan 13 tembakan, termasuk lewat Yevhen Bokhashvili yang membentur tiang gawang.
Bali United mengakhiri laga dengan kemenangan setelah Mohammed Rashid mencetak gol kemenangan menit ke-34. Rashid memanfaatkan kesalahan yang dibuat lini belakang PSS sebelum memperdaya Anthony Pinthus.
Kekalahan ini menghadirkan kekecewaan dari suporter tuan rumah yang memadati Stadion Maguwoharjo. Suporter kecewa berat karena PSS sudah tak menang dalam sembilan pertandingan beruntun.
Sayangnya, di tengah kekecewaan itu, ada oknum suporter yang nekat turun ke lapangan. Beberapa suporter yang melompat dari tribun sisi utara berlari sambil membawa bendera sepak pojok.
Aksi ini kemudian diikuti beberapa oknum suporter lain. Oknum itu terlibat perselisihan dengan petugas keamanan internal yang berusaha menghalau mereka masuk ke ruang ganti pemain.
Tiga suporter juga terlihat meluapkan emosional dengan merusak bench sisi utara dan selatan. Beruntung, aksi ini tak merembet ke luar stadion karena amarah dari beberapa oknum itu bisa diredam rekan-rekannya sesama suporter.
Para petugas kepolisian kemudian berjaga di pintu masuk VVIP membentuk barikade bersama keamanan internal. Begitu pula di depan pintu ruang jumpa pers yang sempat ditembus suporter saat laga melawan Madura United.
Meski keributan itu berlangsung singkat, PSS menunggu waktu untuk turun sanksi berat dari Komite Disiplin PSSI. Sebelum ini, mereka dihukum satu laga tanpa penonton karena oknum suporter menganiaya staf media Madura United.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, pelatih PSS, Bertrand Crasson tak dapat menyembunyikan kekecewaan. Menurutnya, PSS sudah tampil bagus dan tak layak untuk menerima kekalahan ini.
"Tentu saja kami kecewa. Kami sudah melakukan segalanya, termasuk upaya yang terakhir (membentur tiang). Kami memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol. Sementara Bali sangat beruntung karena bisa mencetak gol dari satu peluang," kata Bertrand Crasson usai pertandingan.
Bertrand menilai PSS memegang kendali permainan. Pelatih asal Belgia ini pun menyebut Bali United tak melakukan banyak hal sepanjang pertandingan.
Namun tetap saja satu gol Mohammed Rashid menjadi pembeda. Bertrand menilai PSS punya potensi menjadi lebih baik jika bisa mempertahankan level permainan dan membuat penyelesaian akhir lebih maksimal.
"Penonton yang menyaksikan pasti tahu bagaimana kami bermain. Kami menciptakan banyak peluang tapi belum berbuah hasil. Memang hasilnya buruk, tapi jika kami bisa bermain seperti ini terus, kami akan menjadi tim yang lebih baik," ungkap Bertrand Crasson.
Sementara itu, kapten tim PSS, Kim Kurniawan, menilai situasi PSS di klasemen sementara Liga 1 dalam bahaya. PSS sudah semakin dekat dengan zona degradasi seperti dua musim terakhir.
"Kita harus realistis bahwa masih banyak hal yang harus kita perbaiki, banyak hal yang harus kita latih, karena kembali lagi sekarang posisi di klasemen terancam seperti dua musim lalu," jelas Kim Kurniawan.
Kim Kurniawan berharap para pemain tetap dalam satu tujuan untuk kembali ke dalam situasi baik. PSS punya potensi tampil lebih baik dengan materi pemain bagus pada musim ini.
"Ini situasi yang sulit bagi pemain. Jadi, bagaimanapun caranya kita harus bisa bersama-sama untuk keluar dari situasi yang tidak enak ini," tegas Kim Kurniawan.
Saat ini, PSS Sleman berada di peringkat ke-14 dengan 19 poin. Persita Tangerang dengan 18 poin di peringkat ke-15 berpotensi menggusur PSS karena baru akan melakoni laga pekan ke-18 Liga 1 2023-2024 melawan Barito Putera di Indomilk Arena pada Sabtu (4/11/23) malam.