INDOSPORT.COM - Pelatih anyar PSDS Deli Serdang, Zefrizal, akui kekalahan menyakitkan dari tamunya Semen Padang FC di Liga 2 murni merupakan tanggung jawabnya. Sempat unggul 2-0 di babak pertama, tetapi akhirnya kalah comeback menjadi 2-3.
Bermain di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sabtu (04/11/23) sore, Traktor Kuning, julukan PSDS, unggul lebih dulu di babak pertama lewat gol Rizki Fauzi (16') dan Kurniawan (30').
Namun tim tamu berhasil bangkit dan comeback lewat hattrick bomber asing andalan Kabau Sirah, julukan Semen Padang, asal Nigeria, yakni Kenneth Ikechukwu Ngowake (55', 62', dan 72').
Usai laga, Zefrizal tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Karena gagal memberikan poin ke PSDS pada laga debut karier kepelatihannya di tim profesional.
Menurutnya, kemunduran timnya di babak kedua karena ia harus terpaksa mengganti tiga pemainnya sekaligus saat jeda turun minum karena cedera. Ketiga pemain itu adalah Kurniawan, Imus Wiranda, dan Raja Imam Siregar.
"Inilah sepak bola, tidak ada yang pasti, fluktuasi. Di babak pertama sangat luar biasa, bisa mengepung Semen Padang dan bisa leading dua gol di babak pertama. Sesuai dengan yang saya inginkan," ungkap Zefrizal, dalam temu pers usai pertandingan.
"Di babak kedua, saya terperangah. Tiga pemain saya tidak bisa lanjut di babak kedua. Ada Kurniawan, Imus, dan Raja. Saya tanya ke mereka untuk lanjut, mereka tak bisa. Mereka cedera yang tidak bisa dipaksakan. Kalau dipaksa akan lebih fatal lagi," sambungnya.
Kendati demikian, lanjut Zefrizal, kekalahan ini bukan karena keluarnya ketiga pemain tersebut. Ia menyebut masih banyak kesalahan yang dilakukan anak asuhnya di babak kedua.
"Semen Padang sudah mengerti apa yang kita buat dan ada kesalahan-kesalahan mendasar di dalam bertahan yang tidak seperti di babak pertama. Konsentrasi juga jadi catatan juga," kata sang pelatih.
"Setelah ketinggalan itu, kita ada memiliki sejumlah peluang dan salah satunya dari Yoga Panjaitan. Kalau itu bisa dikonversi jadi gol mungkin hasilnya bisa jadi beda."
"Tapi itulah sepak bola, sekecil apapun peluang itu tapi tidak bisa menghasilkan gol, ya tentunya tak akan menghasilkan hasil yang bagus juga. (Intinya) saya yang bertanggung jawab dengan kekalahan ini," tegasnya.
Saat disinggung perihal legiun asing asal Jepang, Noriki Akada, yang terlihat sangat kelelahan di babak kedua dan akhirnya ditarik keluar jelang tujuh menit waktu normal berakhir, sang pelatih mengungkapkan fakta sesungguhnya dari pemain berposisi gelandang serang tersebut.
"Noriki ini sebenarnya saat official training (OT) kemarin kondisinya dalam keadaan demam karena flu. Cuman kita tanya ke dia dan koordinasi ke dokter, dia minta main dan kita kasih main," katanya.
"Jadi seperti itulah kondisinya, saat main masih flu. Ya itulah, dia jadinya kurang maksimal dan akhirnya kita ganti karena tak mau memaksakan dia," pungkas pelatih 56 tahun itu.