INDOSPORT.COM - Klub Liga 1 2023/2024, Madura United, tengah digelayuti awan hitam seiring skandal korupsi yang tengah membelit presiden klub, Achsanul Qosasi belakangan ini.
Sebagaimana diketahui, AQ sapaan karib Achsanul Qosasi disebut sebagai salah satu terduga penerima aliran dana dari skandal korupsi besar tanah air.
Situasi ini disinyalir kuat segera berimbas pada sektor finansial klub. Padahal, Madura United selama ini mendapatkan dukungan finansial terbesar dari AQ.
Diakui atau tidak, situasi sulit ini tampak berimbas besar pada performa tim berjulukan Laskar Sape Kerrab yang mulai terjun bebas sejak dikalahkan Borneo FC 1-2 (1/10/23).
Akibatnya, puncak klasemen gagal dikuasai. Madura United kini bahkan berada di peringkat 4 dengan 31 poin, digeser oleh Bali United.
Kekalahan beruntun saat home menjamu Dewa United 1-4 (22/10/23) dan menjamu Persib Bandung 0-1 (1/11/23) menjadi klimaks atas rentetan hasil negatif.
Kendati demikian, Mauricio Souza tetap berusaha tegar dengan apa yang dialami tim asuhannya. Sejauh ini, target tim masih on the track.
"Ini baru laga pertama pada putaran kedua kompetisi. Artinya, langkah kami masih jauh dari kata selesai," ungkap Pelatih Madura United asal Brasil tersebut.
Souza pun sudah mengindikasikan bahwa memang butuh tambahan kekuatan untuk membuat Madura United kembali tampil kompetitif.
"Semua bisa melihat, tim ini butuh tambahan pemain baru. Tidak terlalu banyak opsi, tergantung manajemen klub," ucap Souza berpasrah.
Sejauh ini, klub yang bermarkas di pulau garam itu juga enggan berbicara lebih jauh perihal skandal korupsi yang sedang membelit presiden klub.
Madura United berusaha untuk tetap fokus pada target yang ingin dicapai pada kompetisi Liga 1 2023/2024. Perbaikan performa jadi target paling realistis.
"Saat ini, tim fokus untuk memperbaiki hasil negatif dalam 4 pertandingan terakhir (1 menang, 1 seri dan 2 kali kalah)," ujar manajer tim, Umar Wachdin.
"Kami sudah kehilangan banyak poin sehingga kami menargetkan untuk menggantinya dalam semua laga bulan ini," sambung dia.
Lantas, bagaimana menyikapi permintaan Mauricio Souza perihal tambahan pemain seiring permasalah hukum presiden klub. Apakah itu relevan?
Sekali lagi, Tim Laskar Sape Kerrab memilih untuk fokus pada pekerjaan nyata di depan mata. Yaitu menatap Derby Jatim kontra Persik Kediri (8/11/23) mendatang.
"(Tim menjalani) latihan sebagai persiapan menghadapi Persik Kediri pada pekan ke-19," tandas figur kelahiran Pamekasan, Madura tersebut.
Saat ini, posisi Madura United di peringkat 4 dengan 31 poin semakin terancam keluar dari 4 besar. PSIS Semarang menempel ketat dengan 31 poin disusul Rans Nusantara FC (30).