INDOSPORT.COM - Tidak terasa gelaran Piala Dunia U-17 2023 hanya tinggal hitungan hari saja. Kick-off laga pertama bakal dilakukan pada Jumat (10/11/23) mendatang.
Indonesia berperan sebagai tuan rumah dalam edisi kali ini dan mengirimkan timnas Indonesia U-17 untuk bersaing dengan 23 negara lain yang berasal dari enam konfederasi berbeda.
Piala Dunia U-17 sendiri merupakan turnamen kelompok usia paling dini yang dihelat oleh FIFA sebagai organisasi tertinggi sepakbola dunia.
Yang unik adalah ajang dua tahunan ini rupanya terbilang tidak 'ramah' untuk negara penyelenggaranya.
Mengapa demikian? Pasalnya dari 19 edisi sejak 1985, hanya ada dua kesempatan dimana host keluar sebagai juaranya.
Mereka adalah Meksiko di 2011 dan juga Brasil di 2019. Selebihnya para tuan rumah lain tidak punya nasib seberuntung mereka.
Kebanyakan negara penggelar hanya bisa berpartisipasi sampai fase grup saja atau ronde pertama.
Tren ini sudah terjadi sembilan kali. Padahal tidak semua host merupakan negara non-unggulan.
Contohnya saja Italia di 1991 dan juga Korea Selatan di 2007. Mereka merupakan raksasa di Eropa dan juga Asia namun saat harus menggelar Piala Dunia U-17, tidak banyak yang bisa dilakukan.
Sebenarnya bukan hanya Piala Dunia U-17 saja yang jarang menelurkan juara. Piala Dunia senior pun juga demikian.
Sejak 1930 dan 23 edisi digelar, baru ada enam kesemparan dimana tuan rumah keluar sebagai pemenang dan uniknya tidak pernah terulang meski satu negara pernah menjadi host lebih dari sekali.
Uruguay (1930) jadi yang pertama. Kemudian diikuit Italia (1934), Inggris (1966), Jerman Barat (1974), Argentina (1978), dan Prancis (1998).
Namun memang juara adalah hasil paling umum bagi mereka. Hasil kedua tersering adalah kelolosan ke perempat final dengan lima kasus.
Piala Dunia senior jauh lebih sering menguntungkan tuan rumah dengan hanya ada dua negara yang terhenti di fase grup.
Itupun baru terjadi belakangan ini yakni pada 2010 di Afrika Selatan dan 2022 di Qatar.