In-depth

Terancam Tak Lolos ke 16 Besar Liga Champions, Man United Ulangi 4 Musim Horor Ini?

Jumat, 10 November 2023 07:48 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via REUTERS
Fans Manchester United tampaknya harus mulai berfikir realistis soal peluang klub kesayangan mereka lolos ke 16 besar Liga Champions 2023/2024. Foto: Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via REUTERS. Copyright: © Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via REUTERS
Fans Manchester United tampaknya harus mulai berfikir realistis soal peluang klub kesayangan mereka lolos ke 16 besar Liga Champions 2023/2024. Foto: Liselotte Sabroe/Ritzau Scanpix via REUTERS.

INDOSPORT.COM - Fans Manchester United tampaknya harus mulai berfikir realistis soal peluang klub kesayangan mereka lolos ke 16 besar Liga Champions 2023/2024.

Kekalahan dengan skor 4-3 dari FC Copenhagen pada matchday keempat, Kamis (09/11/23), kini membuat kans The Red Devils untuk melaju ke ronde selanjutnya sangatlah tipis.

Terlepas dari dugaan adanya keputusan kontroversial yang diambil oleh wasit Donatas Rumsas di Parken Stadium, Manchester United wajib sadar akan situasi mereka saat ini.

Usai melewati empat pertandingan mereka justru masih berada di dasar klasemen sementara Grup A.

Masih ada dua pertandingan lagi untuk memutuskan nasib selanjutnya di Liga Champions namun Manchester United tidak punya kuasa menentukannya sendiri.

Lolos atau tidaknya mereka ke 16 besar akan bergantung pada hasil yang didapatkan oleh para rival yakni Galatasaray, Bayern Munchen, dan tentu saja Copenhagen.

Memang jika gagal lolos ini bukan lagi pertama bagi mereka namun tetap saja martabat Manchester United akan tercoreng. Sebaiknya Bruno Fernandes dan kolega membuka lagi sejarah dan belajar dari empat musim kelam ini agar tidak kembali terulang di 2023/2024.

1. 2020/2021

Di Luga Champions 2020/2021 Manchester United masuk dalam grup neraka bersama Paris Saint-Germain (PSG), RB Leipzig, dan Istanbul Basaksehir. Akhirnya mereka gagal ke 16 besar namun justru setelah start yang begitu baik.

PSG bisa mereka gulung 1-2 dalam laga away ke Parc des Princes di matchday pertama yang disusul pembataian lima gol tanpa atas Leipzig pada matchday berikutnya.

Namun entah kenapa Manchester United yang saat itu masih ditangani oleh Ole Gunnar Solskjaer justru tergelincir dan akalh 2-1 dari Basaksehir di matchday ketiga.

Balas dendam pada sang wakil Turki dengan skor 4-1 bisa dilakukan pada matchday keempat namun Manchester Merah malah alami dua kekalahan beruntun dari PSG (1-3) dan juga Leipzig (3-2).

Hasilnya Manchester United harus puas menjadi peringkat ketiga saja dan terdegradasi ke Liga Europa dimana finalnya bisa mereka capai namun tetap gagal menjadi juara karena kalah adu penalti dengan Villarreal.