Tugas Istimewa 3 Wasit Indonesia Selama Piala Dunia U-17, Modal Terapkan VAR di Liga 1
Bekal performa yang apik dibutuhkan menuju VAR training. Dalam persiapan menuju VAR di Liga 1, pelatihan sudah masuk sesi ketiga. PSSI mendatangkan Subkhiddin sebagai salah satu instruktur terbaik FIFA tentang VAR.
SDM menjadi aspek penting ketimbang memikirkan ketersediaan ruang VAR di stadion-stadion Tanah Air. Ratu Tisha menyebut ruangan itu bisa dibuat andaikata ada stadion yang tak memiliki ruang khusus.
"Jadi, bicara VAR kita bicara SDM. Kalau kita bicara alat, kita beli alatnya, kita set up alatnya dan itu terbukti di U-17 ini, datang alatnya, kita ready untuk set up. Bentuk dari beberapa stadion yang kita miliki tidak jauh dari empat stadion ini (Di Piala Dunia)," papar Ratu Tisha.
"Kalau memang tidak ada, kita bisa taruh cabin atau kita bisa bangun broadcast commoning. Jadi itu bukan satu hal yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat, tapi yang tidak bisa dibeli waktu adalah belajar," imbuh Ratu Tisha.
Ratu Tisha menyebut pembelajaran VAR di Indonesia ini layaknya sistem belajar pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA. Semua dilakukan secara bertahap dan membutuhkan waktu.
"Makanya kita ada SD, SMP, SMA, ada waktunya. Tidak bisa langsung shortcut. Tiga tahun langsung SD, SMP, SMA kan tidak bisa," tegasnya.
Masih ada waktu bagi Aprisman Aranda, Thoriq Alkatiri dan Yudi Nurcahya untuk belajar lebih banyak lagi tentang VAR di Piala Dunia U-17 2023 dengan status sebagai fourth official.
Ilmu dan pengalaman yang didapat dari wasit-wasit terbaik di seluruh penjuru dunia bisa dibagikan kepada rekan-rekannya yang berada di Liga 1 2023-2024.