INDOSPORT.COM - Pelatih Burkina Faso U-17, Brahima Traore, diketahui pernah merumput di Liga Indonesia saat masih berkarier sebagai pesepak bola profesional. Salah satu klub yang dia perkuat yaitu Persib Bandung pada 2006.
Baru-baru ini, beredar potret Brahima Traore membentangkan syal Persib di lapangan latihan Jakarta International Stadium (JIS). Dia bahkan diyakini sebagai orang pertama yang 'berani' melakukannya di tengah rivalitas sengit Maung Bandung dengan Persija.
Terdapat cerita menggelitik di balik momen Traore memakai syal Persib di JIS, Selasa (14/11/23). Sebuah pengalaman yang kebetulan dirasakan sendiri oleh awak redaksi INDOSPORT.
Awalnya, INDOSPORT hendak meliput sesi official training Burkina Faso di JIS yang tercatat dimulai pada pukul 16.30 WIB, namun agenda ini menemui kendala tak terduga.
Usut punya usut, Burkina Faso memulai latihan 30 menit lebih awal, dengan kata lain pukul 16.00 WIB. Kebijakan ini mereka lakukan tanpa pemberitahuan apa pun kepada media yang sudah berada di lokasi untuk meliput.
Tambahan informasi, seluruh media, baik cetak maupun elektronik, hanya diberikan jatah mewawancarai pelatih dan pemain Burkina Faso tepat 15 menit sebelum latihan dimulai.
Dikarenakan mulai latihan lebih awal 30 menit, Burkina Faso mengira tak ada media yang datang untuk mewawancarai mereka. Padahal faktanya media tertahan di luar lapangan latihan lantaran diblok oleh petugas sekuriti Piala Dunia U-17 2023.
Sehingga, pihak Burkina Faso mengira tak ada media yang datang meliput mereka. Sesi ini pun ditutup setelah lewat 15 menit sesuai ketentuan dari FIFA.
Beberapa menit setelah Burkina Faso menutup sesi wawancara, petugas sekuriti baru memperbolehkan media untuk memasuki area Lapangan A JIS.
Alhasil, sejumlah media yang ingin mewawancarai pelatih Burkina Faso U-17, termasuk INDOSPORT, mendapat penolakan dari media officer. Tak pelak perdebatan kecil terjadi dalam proses mediasi.
INDOSPORT ikut menjelaskan kepada pihak Burkina Faso bahwa tim media datang tepat waktu, tapi akses masuk ke lapangan diblok oleh petugas sekuriti.
Di sinilah secercah harapan muncul. INDOSPORT sengaja datang ke sesi latihan Burkina Faso U-17 membawa 'oleh-oleh' untuk pelatih Brahima Traore yang notabene mantan striker Persib Bandung musim 2006, yakni syal Maung Bandung.
Saat INDOSPORT mengeluarkan syal Persib dari tas, pihak Burkina Faso seketika luluh. Media officer menjanjikan sesi wawancara dengan sang pelatih setelah latihan beres.
Benar saja. Brahima Traore menghampiri INDOSPORT dan media lain untuk diwawancarai. Matanya langsung tertuju kepada 'oleh-oleh' yang dibawa, apa lagi kalau bukan syal Persib.
Dengan wajah semringah, Brahima Traore membentangkan syal Persib untuk kemudian diabadikan oleh media-media yang meliput, termasuk INDOSPORT.
Dia bahkan cukup banyak berbicara soal pengalamannya merumput di Persib Bandung dalam sesi wawancara. Traore masih ingat beberapa nama rekan setimnya waktu itu, antara lain Antonio Claudio, Redouane Barkawi, dan Zainal Arief.
"Saya bahagia kembali ke Bandung. Saat Burkina Faso lolos Piala Dunia U-17 dan tahu turnamennya diselenggarakan di Indonesia, saya sangat senang," kata Brahima Traore.
"Kemudian jadwal laga pamungkas kami di Grup F berlangsung di Bandung. Saya bilang alhamdulillah! Sekali lagi saya senang bisa kembali ke sana," cetusnya.
'Drama' wawancara pelatih Burkina Faso U-17 rupanya belom selesai. Ada kemungkinan Brahima Traore tidak tahu kalau syal Persib yang dipakainya hanya pinjaman untuk kepentingan estetika foto dan video.
Pihak Burkina Faso berpikir bahwa syal Persib milik awak INDOSPORT merupakan hadiah yang diberikan untuk Brahima Traore, sehingga sang pelatih terus mengenakan dan membawanya pulang ke hotel.
Sungguh cerita liputan yang amat menggelitik buat awak INDOSPORT, tapi tentu saja akan terkenang selamanya. Sebuah 'pengorbanan' kecil demi memuluskan tujuan utama mewawancarai Brahima Traore tentang Persib Bandung.
Anggap saja memang oleh-oleh dari Indonesia untuk dirimu, Coach Brahima Traore. Sampai jumpa di lain kesempatan dan sukses selalu! Assalamualakum.