In-depth

Apa Kabar Trimur Vedhayanto? Eks Timnas Baretti yang Pilih Latih Anak Desa di Salatiga

Minggu, 19 November 2023 22:30 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Nofik Lukman/Hakim
Mantan pemain Timnas Baretti, Trimur Vedhayanto. Foto: Nofik Lukman Hakim Copyright: © Nofik Lukman/Hakim
Mantan pemain Timnas Baretti, Trimur Vedhayanto. Foto: Nofik Lukman Hakim

INDOSPORT.COM - Trimur Vedhayanto merupakan jebolan program Primaverra Baretti yang sempat jadi andalan Timnas Indonesia. Trimur cukup lama berseragam Pelita Jaya sebelum mengabdi untuk Kota Salatiga. Apa kabar Trimur Vedhayanto sekarang?

Trimur Vedhayanto berkembang sebagai pemain di Diklat Salatiga (PPLP Jawa Tengah). Performa ciamiknya di lini tengah mengantarkan Trimur ke Timnas Indonesia.

Trimur menjadi satu dari sedikit pemain yang merasakan berguru di sepak bola Italia. Ia berangkat dalam program PSSI Primaverra Baretti bersama Bima Sakti dkk.

Selepas berguru ke Italia, Trimur sempat lama menjadi bagian Pelita Jaya. Ia membela tim Nirwan Bakrie itu dari 1995 hingga 2001.

Setelah itu, Trimur sempat pulang ke PSIS Semarang sebelum kemudian membela tim-tim lain, seperti Persma Manado, Persiba Bantul hingga terakhir mendarat di PSISa Salatiga.

Di Kota Salatiga, Trimur mengabdikan diri. Trimur tak sekadar menjadi pemain bagi PSISa Salatiga, namun juga turut membesarkan potensi-potensi besar Salatiga.

Maka, nama Trimur Vedhayanto tak lagi disorot. Justru penggemar sepak bola lebih mengenal sang anak, Kartika Vedhayanto, yang sempat dipanggil Timnas Indonesia U-22.

Lalu, apa kabar Trimur Vedhayanto sekarang? INDOSPORT.COM sempat menemui Trimur ketika berkunjung ke pusat informasi Piala Dunia U-17 2023 di Solia Zigna Kampung Batik, Minggu (19/11/23).

"Saya sekarang melatih di desa. Saya pegang SSB Suruh. Itu sekolah sepak bola di Desa Suruh, Salatiga. Saya memang senang melatih di usia dini. Dari anak usia 10 sampai 16 tahun," kata Trimur Vedhayanto.

Trimur bukannya tidak mendapat tawaran untuk melatih ke luar Kota Salatiga. Trimur mengaku berat untuk meninggalkan SSB Suruh yang sudah lama dia pegang.

"Ada banyak tawaran, 'ayo ke Jakarta, melatih akademi', tapi ya mau bagaimana lagi, saya sudah pegang mereka dari kecil. Kalau anak-anak ini jadi juara, tingkat kota atau kabupaten saja, saya sudah senang," tutur Trimur.