INDOSPORT.COM – Baru-baru ini tersebar sebuah video tembakan gas air mata aparat menyasar ke jalan raya Gresik buntut dari kerusuhan pertandingan Liga 2 antara Gresik United vs Deltras FC, Minggu (19/11/23) kemarin. Nasib Piala Dunia U-17 pun dipertanyakan netizen.
Video yang diunggah oleh akun @Labiebsadat di Twitter memperlihatkan gas air mata itu mendarat di Jalan Veteran, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Tampak dalam video yang direkam pada pukul 17.26 WIB tersebut, gas air mata mengenai sebuah mobil dan mengasapi jalan yang sedang dipadati oleh pengendara.
Salah satu perekam video tersebut memperingatkan pengendara untuk segera menghindar agar tidak terkena efek gas air mata seperti mata merah berair dan gangguan pernafasan.
Detik ke-8 itu apaan hey?!
— L. Musaddad A. Sadat (@labiebsadat) November 19, 2023
Masih suasana Piala Dunia U17, masih vibes Kualifikasi World Cup…. 😨😰
📹: tribunmelawan
pic.twitter.com/J6uQmuiUfC
Tembakan gas air mata di ruas jalan raya Gresik ini diduga ditembakkan aparat yang mencoba meredam kerusuhan suporter di Stadion Gelora Joko Samudro.
Meski masih belum diketahui kebenarannya, namun video yang viral di dunia maya membuat membuat netizen cemas situasi ini memengaruhi hajatan Piala Dunia U-17 2023.
Apalagi, kejadian ini berlangsung di kota Gresik, yang lokasinya tidak jauh dari Surabaya, salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.
Berkaca dari insiden Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 silam, Indonesia sampai kehilangan hak tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang akhirnya dipindahkan ke Argentina.
Padahal pildun U17 harusnya bisa jadi studi banding buat Indonesia gimana cara menjalankan pertandingan yang baik. Yah tp emang mental nya begini, udah susah
— Vari (@varialkindy) November 19, 2023
Kerusuhan di sepakbola gresik seakan tidak mau belajar dari kanjuruhan, & ini juga terjadi didaerah lainnya. Federasi harus segera bertindak, hukum klubnya. Degradasikan & suporter dihukum. Pertandingan tanpa penonton selama 5-6 musim. Apalagi ini masih di event Piala Dunia U-17
— 🕊 BenuaqPrince (@BenuaqPrince) November 19, 2023
Namun saat itu, Piala Dunia U-20 2023 belum jadi dilangsungkan di Indonesia. Sementara Piala Dunia U-17 2023 kali ini tengah berlangsung dan baru memasuki babak 16 besar.
Gresik United kalah vs Deltras FC dengan skor 1-2 di kandang sendiri. Rusuh. Lagi2 meletus tembakan gas air mata.
— A. Ainur Rohman (@ainurohman) November 19, 2023
Dan ini terjadi saat Indonesia masih tuan rumah Piala Dunia U-17.
Emang sudah terkutuk. Udah, dibanned aja bro @FIFAcompic.twitter.com/qvBvJEhDZ4
Bukan tidak mungkin, situasi ini menjadi perhatian serius pihak FIFA. FIFA bisa saja menegur Indonesia untuk lebih memperhatikan aspek keamanan di lingkup sepak bola.
Pihak PSSI kabarnya sudah melakukan koordinasi dengan PSSI Asprov Jawa Timur terkait kericuhan suporter dengan pihak keamanan di Gresik.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Asprov jawa Timur dan juga teman-teman suporter yang (berada) di Jawa Timur untuk bersama-sama berkoordinasi dengan kawan-kawan di Gresik United dalam waktu dekat ini,” ujar Komite Ad HOC PSSI Arya Sinunggila, dilansir dari Antara.
Kericuhan suporter dan aparat pecah usai Gresik United gagal mengamankan poin penuh menjamu Deltras FC pada pekan ke-10 Liga 2 2023/2024 di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik. Gresik United kalah 1-2 dari rivalnya.
Derby Jatim yang seharusnya berlangsung seru itu berujung negatif. Suporter Gresik United ngamuk atas kekalahan timnya, lewat aksi melempar botol air mineral dan bakar-bakar kertas di tribun selatan.
Tak berselang lama, massa suporter yang di luar stadion berusaha merangsek ke pintu VIP. Mereka melemparkan benda-benda keras ke arah petugas. Petugas keamanan berusaha menghadang massa suporter lebih jauh. Situasi ini terjadi sekitar 40 menit pasca peluit panjang.