3 Alasan Timnas Indonesia Sulit Kalahkan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata sedang underperform setelah kebobolan 5 gol melawan Irak. Statistik ini membuat akun medsosnya dipenuhi komentar miring.
Dari empat shot on target yang dilakukan Irak, semuanya berakhir dengan gol. Total gawang Nadeo dibobol Irak lima kali, termasuk saat Jordi Amat melakukan gol bunuh diri.
Timnas Indonesia sebenarnya membawa dua kiper cadangan, yakni Muhammad Riyandi dan Ernando Ari Sutaryadi. Namun jika bicara soal pengalaman, Nadeo lebih diunggulkan.
Mengingat laga kontra Filipina sangat penting untuk meraih poin dan mengangkat performa Timnas Indonesia, nampaknya Shin Tae-yong kembali memercayakan Nadeo Argawinata.
Namun jika kiper Borneo FC itu belum bisa bangkit dari keterpurukan, maka ini akan menjadi alarm bahaya bagi Timnas Indonesia.
3. Striker Kurang Tajam?
Shin Tae-yong memanggil sejumlah pemain depan untuk membela Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026, mulai Dendy Sulistyawan, Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, serta Hokky Caraka.
Kemudian, ada pemain keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa, dan kini dipanggil untuk menambah ketajaman lini depan Garuda, yakni Rafael Struick.
Sayangnya, para penyerang ini belum bisa membuktikan kualitasnya di putaran pertama Liga 1. Dendy Sulistyawan baru mencetak 1 gol, Hokky Caraka 2 gol, dan Dimas Drajad nihil.
Ramadhan Sananta sedikit lebih baik dengan torehan 5 gol di Liga 1, dan 3 gol saat pra-Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sedangkan Rafael Struick tidak banyak mendapat jam terbang di tim ADO Den Haag.
Shin Tae-yong sebenarnya punya satu solusi, dengan memanggil Stefano Lilipaly yang notabene adalah pemain 'lokal' paling gacor di Liga 1 (9 gol dan assist). Hanya saja, ia memilih untuk mengabaikannya.