INDOSPORT.COM – Manchester United dilarang bermain di Liga Champions seusai akuisisi Sir Jim Ratcliffe selesai, mengapa demikian?
Sir Jim Ratcliffe masih harus menyelesaikan akusisi 25 persen saham Manchester United senilai 1,3 miliar poundsterling yang mana jika sudah rampung, hal ini malah menimbulkan masalah bagi Setan Merah.
Ya, dengan dirampungkannya akuisisi saham di Manchester United, bos INEOS itu otomatis menjadi dua pemilik klub sepak bola, Setan Merah dan OGC Nice, yang saat ini berpeluang menjuarai Liga Prancis 2023/2024.
Mengingat Liga Prancis mendapatkan tiket ke Liga Champions secara otomatis untuk tim yang finis tiga besar dan play-off untuk posisi keempat, peluang Nice untuk masuk UCL musim depan terlihat besar.
Peluang OGC Nice lolos ke kompetisi top Eropa kian besar, sedangkan meskipun Manchester United tengah terseok-seok, tetap ada kans mereka lolos Liga Champions dengan format 36 tim yang mana Liga Inggris mendapatkan jatah lima tempat.
Satu hal yang menjadi masalah adalah aturan kepemilikan multiklub UEFA mengemukakan bahwa tidak boleh ada dua tim dalam satu kepemilikan yang bermain Liga Champions.
The Sun melaporkan bahwa faktanya mereka baru boleh bermain di kompetisi Eropa apabila satu klub itu bermain di Liga Champions, sementara satunya tampil di UEFA Conference League.
Jika kedua klub dalam satu kepemilikan mengamankan satu tiket ke Liga Champions, hanya satu tim saja yang boleh bermain di UCL yang mana akan jatuh kepada tim yang finis di peringkat tertinggi di liga masing-masing.
Jika dilihat performa tim saat ini, OGC Nice adalah tim yang paling mungkin tampil di Liga Champions. Namun, bila kedua klub kepemilikan Sir Jim Ratcliffe finis di posisi yang sama, Manchester United yang akan tampil di Liga Champions.
Manchester United jelas harus berterima kasih kepada tempat Liga Inggris yang berada di posisi teratas ‘daftar akses’ UEFA sehingga mereka dapat bermain di Liga Champions ketimbang OGC Nice.