INDOSPORT.COM - Inter Milan diramal akan "habis bensin" di Liga Italia (Serie A) musim ini karena berada di ambang kebangkrutan, hal ini membuat sang rival, AC Milan, full senyum.
Situasi keuangan Inter Milan terungkap lewat sebuah artikel yang ditulis James Horncastle untuk The Athletic, yang kemudian dilansir oleh SempreMilan pada Kamis (23/11/23).
Meski Inter Milan saat ini berada di jalur yang tepat untuk meraih gelar juara ke-20, dengan status sebagai puncak klasemen sementara, tetapi tampaknya sulit untuk pertahankan gelar.
Alasan yang paling masuk akal adalah situasi ekonomi mereka sedang bergulir menjadi bom waktu, sehingga bisa saja meledak sewaktu-waktu.
Bahkan, musim lalu ketika mereka mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, Inter Milan masih mencatat kerugian sebesar 85 juta Euro.
Angka tersebut memang turun dari kerugian 140 juta Euro pada tahun 2022, dan 245,6 juta Euro pada tahun 2021, sebuah rekor kerugian terbesar di Liga Italia (Serie A).
"Jika itu adalah jumlah uang yang hilang dari Inter pada musim yang luar biasa, bagaimana dengan yang biasa?" kritik pedas James Horncastle via The Athletic.
Sang jurnalis menyoroti bagaimana AC Milan membukukan keuntungan 6,1 juta Euro untuk musim 2022/2023, belum termasuk keuntungan dari penjualan Sandro Tonali ke Newcastle di angka 70 juta Euro.
Satu lagi hal yang membuat Inter Milan bisa kehabisan bensin di waktu-waktu krusial ini, yakni kewajiban Suning untuk membayar utangnya ke Oaktree Capital.
Suning harus meminjam uang ketika pandemi Covid-19 melanda. Langkah ini harus diambil meski dikenai tingkat bunga 12 persen, yang berarti jumlah utang kini mencapai 329 juta Euro.