Liga Spanyol

Bedah 3 Formasi 'Galactico' Real Madrid usai Kedatangan Erling Haaland dan Kylian Mbappe

Sabtu, 25 November 2023 16:55 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Indra Citra Sena
© REUTERS/Stefan Wermuth
Real Madrid kabarnya ingin menduetkan Erling Haaland dan Kylian Mbappe. Copyright: © REUTERS/Stefan Wermuth
Real Madrid kabarnya ingin menduetkan Erling Haaland dan Kylian Mbappe.
4-3-3

Carlo Ancelotti pernah menggunakan formasi 4-3-3 saat dirinya melatih Real Madrid di periode pertama, yakni pada 2013-2015 yang lalu.

Untuk memfasilitasi Kylian Mbappe yang memiliki peran natural sebagai winger kiri, skema 4-3-3 bisa kembali diterapkan, bahkan efek serangannya bisa lebih hebat lagi.

Kalau menggunakan formasi ini, maka lini depan bakal diisi oleh Mbappe, Haaland, dan Rodrygo. Haaland akan menjadi ujung tombak alias striker dan Rodrygo sebagai winger kanan.

Untuk lini tengah, tergantung apakah Ancelotti akan menggunakan gelandang serang, gelandang bertahan, atau hanya gelandang tengah saja dari tiga pemain.

Namun, Jude Bellingham bisa diposisikan sebagai gelandang tengah juga. Artinya, ia bakal tetap jadi pemain inti. Toni Kroos, Aurélien Tchouameni, dan Federico Valverde bisa dirotasi sesuai kebutuhan.

3-4-1-2

Meski hampir tidak pernah digunakan, tapi Carlo Ancelotti pernah mengandalkan formasi ini saat dirinya melatih Juventus dan AC Milan.

Formasi ini menempatkan Haaland dan Mbappe sebagai duet striker, di depan Jude Bellingham. Namun, Ancelotti juga bisa menggunakan skema ini untuk mengelabui lawan.

Jadi begini, formasi 3-4-1-2 bisa berubah menjadi 3-4-3 di tengah laga, dengan dua striker kiri dan kanan berubah menjadi winger. Artinya, mereka hanya memiliki satu penyerang saja di tengah.

Kalau hal ini dilakukan, maka Mbappe bisa ditempatkan di sayap kiri, Haaland di tengah, dan Rodrygo di kanan. Untuk Bellingham, seperti yang sudah dibahas, ia bisa menjadi gelandang tengah.

Formasi ini bisa digunakan untuk menghadapi tim-tim kecil yang tidak terlalu mengancam gawang Real Madrid dan juga lebih memberi kebebasan bagi Ancelotti untuk mengubah-ubah formasi di tengah laga sesuai kebutuhan.