3 Alasan Mano Polking Cocok Tangani Timnas Indonesia, Gantikan Shin Tae-yong?
Alexander Polking pertama kali menginjakkan kakinya di sepak bola kawasan Asia Tenggara saat ia terpilih menjadi asisten pelatih timnas Thailand pada 2011.
Ia kemudian ditunjuk menjadi pelatih Army United di Liga Thailand pada 2012. Semusim kemudian ia menukangi Suphanburi FC pada 2014.
Kiprahnya cukup apik membuat Bangkok United merekrutnya pada 2014. Di sana, Mano Polking mencapai kesuksesan karena banyak membantu tim bersaing di papan atas Liga Thailand, sayang belum ada trofi yang ia persembahkan.
Pada 2021, pria asal Brasil ini kemudian ditunjuk oleh FA Thailand untuk menukangi timnasnya. Bersama Polking, tim Gajah Perang menuai sukses.
Thailand dibawanya meraih dua kali trofi Piala AFF dan membawa mereka melesat jauh di ranking FIFA. Saat ia menukangi timnas Thailand, negara ini berada di peringkat ke-122 dunia.
Kemudian setelah Mano Polking bergabung selama tiga tahun, Thailand naik menjadi 112 dunia di ranking FIFA.
Selama menukangi Tim Negeri Gajah Putih, Alexandre Polking melakoni 37 pertandingan dengan rekor cukup impresif.
Tercatat, Timnas Thailand sukses memenangi 21 pertandingan, imbang dalam 8 pertandingan, dan kalah hanya di 8 pertandingan.
Selain itu, Thailand juga berhasil melesakkan 69 gol dan hanya kebobolan 37 gol selama dibesut oleh Alexandre Polking.
Pengalaman di Asia Tenggara
Alexander Polking tentu sudah mengenal betul kultur sepak bola Asia Tenggara, sehingga bisa menjadi bekal untuk menukangi timnas Indonesia.
Ia juga sudah tahu betul bagaimana gaya bermain timnas Indonesia karena sering berhadapan dengan anak asuh Shin Tae-yong di Piala AFF.
Pengalaman melatih Polking sendiri di sepak bola Asia Tenggara tidak hanya di Thailand tetapi juga di Vietnam ketika ia pernah menukangi salah satu tim Liga Vietnam, Ho Chi Minh City FC pada 2020 hingga 2021, sebelum ditunjuk menjadi pelatih Thailand.
Shin Tae-yong Diujung Tanduk
Kinerja apik Shin Tae-yong mulai mendapat kritikan dari seluruh insan sepak bola Tanah Air, menyusul dua hasil negatif timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina.
Meski telah berjaya membawa perubahan permainan Skuad Garuda, masa depan pria asal Korea Selatan itu berpeluang tak bisa panjang di kursi kepelatihan timnas Indonesia.
Dua agenda besar sudah dinanti yaitu Piala Asia bersama timnas U-23 dan timnas senior. Jika gagal lolos atau minimal bisa bersaing di babak grup, PSSI tidak segan memecatnya.
Apalagi ketua umum Erick Thohir juga baru-baru ini memanggil sang pelatih untuk melakukan evaluasi performa timnas Indonesia. Momentum ini bisa dimanfaatkan oleh Mano Polking untuk melakukan manuver mencuri hati PSSI.