3 Alasan Tristan Gooijer Sulit Bela Timnas Indonesia, Benarkah Keturunan Simpatisan RMS?
Alasan berikutnya, mengapa Tristan Gooijer sulit untuk membela Timnas Indonesia adalah karena sudah cukup banyak pemain berlabel "keturunan" yang menghuni posisi bertahan.
Beberapa waktu terakhir, PSSI melakukan proses naturalisasi atau pemberian paspor bagi bek keturunan Indonesia di Eropa, guna menambah kekuatan lini pertahanan Timnas.
Sebut saja Jordi Amat, Elkan Baggott, Sandy Walsh, sementara yang masih dalam proses naturalisasi ada nama Justin Hubner, Jay Idzes, serta Nathan Tjoe-A-Oen.
Meski Tristan Gooijer piawai di posisi bek kiri, bek kanan, bahkan bek tengah, tetapi Sandy Walsh dkk juga memiliki kelebihan serupa, sehingga sulit baginya untuk bersaing.
Apalagi jika melihat Jong Ajax saat ini terbenam di papan bawah klasemen, sulit bagi PSSI untuk mempertimbangkan soal tawaran naturalisasi pada Tristan Gooijer.
3. Nasib di Tangan Shin Tae-yong
Harus diakui, program naturalisasi pemain keturunan Indonesia di Eropa tidak terlepas dari permintaan pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
PSSI mengonfirmasi bahwa mereka hanya akan melakukan naturalisasi pada pemain yang telah dipilih Shin Tae-yong. Maka dari itu, walau ada banyak pemain yang tertarik, PSSI tidak akan membantu dalam prosesnya.
Masalahnya, saat ini posisi Shin Tae-yong juga di ujung tanduk. Pada dua laga tandang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup F, tak sekali pun Timnas Indonesia meraih kemenangan.
Ketika Alexandre 'Mano' Polking dipecat dari Timnas Thailand, banyak yang berspekulasi bahwa Shin Tae-yong juga akan segera didepak dari Timnas Indonesia.
Maka dari itu, semakin jauh peluang Tristan Gooijer untuk membela skuad Garuda. Kecuali jika pelatih pengganti STY nantinya berminat untuk mendatangkannya.