INDOSPORT.COM - Gelaran Piala Dunia U-17 di Surabaya telah berakhir dan ada beberapa hal yang bisa dicontoh oleh Persebaya usai terselenggarakannya hajatan akbar ini.
Seperti diketahui, Kota Pahlawan terakhir kali menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia U-17 pada 21 November 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
Meskipun sudah berakhir, ternyata Piala Dunia U-17 membawa dampak positif yang bisa ditiru oleh tim kota tuan rumah Persebaya Surabaya.
Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) Persebaya Surabaya, Ram Surahman, menjelaskan apa saja sisi positif yang bisa ditiru dan dipertahankan dari gelaran Piala Dunia U-17.
Shuttle Bus
Fasilitas shuttle bus untuk penonton Piala Dunia U-17 yang hendak menyaksikan pertandingan di Stadion GBT menjadi contoh pertama.
Baginya, dengan adanya shuttle bus membuat area sekitar Stadion GBT lebih steril dan terorganisir. Hanya suporter bertiket yang bisa mengakses shuttle bus untuk ke stadion.
"Ring 2 benar-benar clear tak ada parkir, sehingga memudahkan dalam pengaturan. Dari sisi keamanan juga akan kami teruskan seperti yang sudah berjalan," jelasnya, Senin (27/11/23).
Hanya saja, pria yang akrab disapa Cak Ram ini juga mengungkapkan sisi kurang maksimal dari shuttle bus adalah waktu tunggu.
Ini berdasarkan pengalamannya sebagai staf lokal Piala Dunia U-17 di Surabaya. Ia merasakan waktu menunggu bus cukup lama.
"Hari pertama (Piala Dunia) semua tahu crowded. Berangkat dan pulang, terutama pulang menunggu hingga 2 jam," bebernya.
"Menurut kami tidak terlalu oke ini," singkatnya.