5 Fakta Timnas Mali di Piala Dunia U-17 2023, sang Juara di Hati Publik Manahan
3. Militansi Suporter Mali
Militansi suporter Mali layak dipuji. Mereka selalu memecah suasana Stadion Manahan Solo dengan yel-yel unik yang kerap memancing penonton lain untuk ikut mendukung.
Suporter Mali juga bukan sekadar militan. Mereka juga datang dengan kostum khusus yang membuat penampilannya menarik bagi penghuni Manahan.
Dalam laga melawan Argentina, jumlah suporter Mali tak lebih banyak dari sang lawan. Suporter Argentina kompak bernyanyi saat timnya dalam situasi tertinggal.
Militansi suporter Argentina memancing penonton lokal menunjukkan sikap kompak. Mereka langsung meneriakkan yel-yel dukungan kepada Mali yang membuat suasana Stadion Manahan menjadi meriah.
4. Reaksi Pelatih Mali
Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly, menunjukkan rasa hormatnya dengan mengucapkan terima kasih atas dukungan dari warga Indonesia di Stadion Manahan Solo.
"Saya sangat senang dengan yang terjadi (saat melawan Perancis). Kami tahu Indonesia memang mendukung kami. Kami bisa mencetak gol, bermain dengan baik, terima kasih banyak," kata Soumaila Coulibaly.
Statemen Soumaila ini memancing gelombang dukungan yang lebih banyak saat melawan Argentina.
Makanya, suara dukungan terhadap Mali terdengar lebih kencang saat melawan Argentina.
Suporter Mali juga membawa spanduk dengan tulisan "Thank You Indonesia" dan "Thank You Surakarta". Spanduk ini kemudian dibentangkan para pemain Mali dan diposting presiden FIFA, Gianni Infantino, via instagram resminya.
Melengkapi suasana meriah dan keberhasilan membantai Argentina, winger Mali, Ibrahim Kanate, melakukan selebrasi akrobatik dengan berputar 360 derajat berkali-kali di lapangan sisi utara.