INDOSPORT.COM - Mali berhasil merebut peringkat tiga Piala Dunia U-17 2023. Secara mengejutkan Mali menggebuk Argentina dengan skor telak 3-0.
Bermain di Stadion Manahan, Solo, Mali menekan langsung pertahanan Argentina. Bahkan pasukan The Eagles sudah mampu unggul saat pertandingan baru memasuki menit 9 lewat aksi individu Ibrahim Diarra.
Tembakan kaki kiri Diarra dari sisi kanan kotak penalti bersarang di pojok kiri gawang Argentina dan membawa Mali unggul 1-0.
Mali pun semakin bergairah menekan pertahanan Argentina. Mali pun sukses menggandakan keunggulan di menit 45 lewat sundulan Manado Doumbia.
Memasuki babak kedua dengan posisi tertinggal dua gol membuat pelatih Argentina, Diego Placente memasuki Claudio Echeverri.
Namun Mali pun memulai babak kedua dengan tancap gas pula. Terbukti Hamidou Makalou mencetak gol ketiga timnya sehingga skor berubah 3-0 di menit ke-48
Masuknya Echeverri sempat membuat lini depan Argentina tajam. Bahkan Echeverri sempat mencetak gol, namun sayang gol pemain River Plate ini dianulir karena dirinya sudah terjebak dalam posisi offside.
Skor 3-0 untuk kemenangan Mali pun bertahan hingga akhir. Dengan kemenangan ini membuat Mali merebut tempat ketiga Piala Dunia U-17 2023.
Menanggapi kemenangan ini, Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly usai pertandingan mengatakan jika dirinya merasa senang bisa menduduki peringkat tiga.
“Ya ini merupakan pertandingan akhir yang kami mainkan dan kami menang 3-0 dan saya senang. Menurut saya kami normalnya bisa memenangkan Piala Dunia ini, tapi kami akhirnya bisa memenangkan peringkat ketiga dan saya tetap senang,” ucap Soumaila Coulibaly.
“Normalnya kami ingin memenangkan Piala Dunia ini, tapi jika kami tidak meraih trofi namun bisa membawa pulang medali, kami tetap senang. Saya tidak akan senang jika kembali ke Mali tanpa membawa apa-apa,” tambah dia.
Coulibaly pun menilai anak asuhnya berhasil memancing emosi para pemain Argentina. Dengan bermain penuh emosi membuat pemain Argentina tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
“Kami melihat Argentina, mereka bermain seperti Spanyol, Meksiko, kami tidak memberi merkea banyak waktu memegang bola dan kami ingin mencetak gol cepat.”
“Mereka mungkin sedikit emosi sehingga mempengaruhi permainan, jika tidak emosi mereka sebenarnya bermain bagus. Kami memulai seperti ini, mencetak tiga gol, dan pertandingan telah selesai,” tutup dia.