Gelar Juara Liga 1 Makin Sering Diraih Tim 'Bayi', Tanda Borneo FC Siap Lanjutkan Dominasi?
Layaknya Bhayangkara FC, sebenarnya Bali United juga punya kontroversinya sendiri terkait bagaimana proses mereka bisa ikut dalam kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Hanya saja Bali punya banyak sisi positif yang layak disorot. Terutama soal bagaimana manajemen mereka mengelola klub yang benar-benar profesional.
Salah satu keahlian Bali adalah scouting pemain asing yang bagus. Beberapa nama yang mereka datangkang ke Liga 1 bisa menjadi bintang seperti Sylvano Comvalius, Nick van der Velden, Melvin Platje, Brwa Nouri, dan masih banyak lagi.
Tidak ketinggalan bagaimana Bali juga jadi klub Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang membuka saham mereka untuk publik pada 2019 lalu.
Di Asia sendiri praktek ini masih belum jamak dilakukan dan saat itu baru Guangzhou FC (dulu Guangzhou Evergrande) yang sudah mengambil langkah serupa.
Hingga kini Bali United masih jadi salah satu powerhouse di Liga 1. Namun jika tidak waspada mereka bisa digusur oleh Borneo FC, yang ironisnya masih punya hubungan 'darah' dengan mereka.
Borneo lahir dari inisiatif fans Persisam yang tidak senang klub mereka dilebur dan kemudian pindah homebase ke lain pulau. Akhirnya lahirlah Borneo FC pada 2014 dimulai dengan mengikuti kompetisi Liga 2.
Semenjak ikut Liga 1 di 2015, Borneo rajin meramaikan persaingan di papan atas namun belum sekalipun jadi juara. Paling banter hanya menjadi tim urutan ketiga pada 2020/2021 silam.
Bila menjadi juara di 2023/2024, maka fans Borneo bisa mengakhiri penantian selama nyaris satu dekade mereka usai pembentukan klub baru.
Bukan penantian yang panjang untuk ukuran klub sepakbola namun ini bisa membuktikan kapabilitas Borneo FC bersaing dengan Bali United dan juga menunjukkan bahwa ana baru tidak harus selalu kalah dengan para senior di Liga 1.