In-depth

Inter Milan Tunjukkan Bagaimana Cara Maksimalkan Hakan Calhanoglu pada AC Milan

Senin, 4 Desember 2023 21:01 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS/Massimo Pinca
Federico Chiesa berusaha untuk merebut bola dari penjagaan Hakan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan pada laga Serie A Italia di Stadion Allianz, Italia, Minggu (26/11/23). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca) Copyright: © REUTERS/Massimo Pinca
Federico Chiesa berusaha untuk merebut bola dari penjagaan Hakan Calhanoglu dan Henrikh Mkhitaryan pada laga Serie A Italia di Stadion Allianz, Italia, Minggu (26/11/23). (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
Tak Canggung Bermain Lebih Dalam

Usai kepergian Marcelo Brozovic, Inter Milan tidak mendatangkan gelandang bertahan baru sebagai ganti sang bintang Kroasia.

Pada awalnya kebijakan ini membuat La Beneamata diragukan untuk bisa menyaingi AC Milan, Napoli, dan Juventus demi titel juara.

Nyatanya justru sebaliknya terjadi. Inter Milan begitu dominan musim ini dengan 'memaksa' Hakan Calhanoglu bermain lebih ke belakang ketimbang para rekan duetnya di lini sentral entah itu Nicolo Barella, Henrikh Mkhitaryan, atau Davide Frattesi.

Saat ini Inter Milan memimpin klasemen sementara dengan raihan 35 poin dari 14 pekan pertama hasil 11 kali menang, dua kali imbang, dan sekali kalah.

Gawang kawalan Yann Sommer hingga detik ini baru kemasukan tujuh kali yang mana jadi rekor terbaik Liga Italia 2023/2024. Terdekat hanya ada Juventus yang jadi pesaing dengan sembilan kasus kebobolan.

Sementara itu lini depan yang dipimpin oleh Lautaro Martinez jadi yang tersubur pula usai menciptakan 33 gol. Unggul enam lesakan dari AS Roma sebagai tim paling produktif kedua sejauh ini.

Khusus untuk Calhanoglu, ia menemukan dimensi baru di lapangan sebagai gelandang bertahan. Bermain lebih dalam mengizinkannya untuk melihat lapangan lebih luas ke depan dan kreativitasnya pun semakin berguna.

Menurut FBref jumlah umpan ke sepertiga akhir lapangan (95), umpan progresif (83), umpan terobosan (4), harapan assist/xA (2,8), dan keterlibatan aksi penciptaan peluang (49) dari Calhanoglu termasuk yang terbaik di Liga Italia.

Kontribusinya dalam pertahanan juga tidak bisa dianggap remeh. Volume tekel (35), tekel sukses (20), dribel yang dihalau (20), dari pemain kelahiran Jerman itu masih masuk kategori elite di kompetisinya.

Musim seolah Calhanoglu terlahir kembali. Dari yang semula kerap dianggap angin-anginan saat membela AC Milan, kini berevolusi menjadi sosok yang lebih matang bersama Inter Milan.

Masih dari FBref, bahkan 1100 sentuhannya pada bola musim ini tidak ada yang melebihi sama sekali. Bukti bawah I Nerazzurri percaya jika ia memang pantas menjadi pusat permainan tim.

Akan lebih manis jika di akhir musim Hakan Calhanoglu bisa mengangkat trofi Liga Italia dan membuktikan pada AC Milan pengkhianatannya pindah ke Inter Milan tidaklah sia-sia.