Liga 1

Jarak Makin Jauh, Akankah Arema FC Mulai Kibarkan Bendera Putih?

Selasa, 5 Desember 2023 03:38 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© MO Arema FC
Charles Raphael berusaha menempel ketat pergerakan Jefferson pada laga BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Bali, Senin (04/12/23). (Foto: MO Arema FC) Copyright: © MO Arema FC
Charles Raphael berusaha menempel ketat pergerakan Jefferson pada laga BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), Bali, Senin (04/12/23). (Foto: MO Arema FC)

INDOSPORT.COM - Harapan Arema FC untuk lolos dari jurang degradasi semakin tipis seiring kekalahan 2-3 saat menghadapi Bali United pada pekan ke-21 Liga 1 2023/2024.

Hasil di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, Senin (4/12/23), membuat tim berjulukan Singo Edan juga gagal mempersempit jarak angka.

Kartu merah lagi-lagi menjadi biang dari kekalahan Arema FC. Ariel Lucero yang diandalkan di lini tengah permainan, harus keluar lapangan menit 72.

"Kami seperti menghadapi 3 lawan yang berbeda di setiap pertandingan," ungkap Pelatih Arema FC, Fernando Valente dalam post-match press conferrence.

"Selain tim lawan yang kuat, juga ada wasit yang membuat sejumlah keputusan kurang tepat. Ditambah kami mesti melawan diri sendiri," sambung dia.

Performa Arema FC juga tak bisa dibilang buruk, setelah Julian Guevara mampu menipiskan skor lewat gol menit 43 dan Dedik Setiawan menit 60.

Sebelumnya, Bali United mampu memimpin 3 gol lebih dulu dari gol Jefferson Matheus menit 15 dan 40 (penalti), serta bunuh diri Johan Ahmat Farizi menit 37.

Namun, kartu merah Lucero membuat momentum bagus itu terbuang. Ini kali kedua Arema FC menelan kekalahan gara-gara kartu merah di tengah laga.

Sebelumnya, Arema FC menderita kekalahan 0-1 menjamu Persik Kediri (27/11/23) juga karena kartu merah. Waktu itu, Jayus Hariono diusir keluar lapangan menit 49.

"Ya, lagi-lagi kami terkena kartu merah yang cukup bodoh. Situasi menjadi sulit untuk merubah hasil laga dengan kekurangan 1 pemain di lapangan," ulas Valente.

Kibarkan Bendera Putih?

Tak ayal, situasi ini membuat posisi Arema FC semakin terjepit untuk segera beranjak dari zona degradasi. Tim Singo Edan terus terbenam di urutan 16 dengan 18 angka.

Masalahnya, 2 tim pesaing di zona merah juga mulai bangkit. Persikabo 1973 kini mengoleksi 15 poin, sementara Bhayangkara FC memiliki 11 poin.

"Ke depan, tantangan untuk mendapatkan poin akan semakin tidak mudah. Terkadang faktor keberuntungan harus berpihak," beber Fernando Valente.

Persaingan pada 13 pekan ke depan dipastikan akan semakin sengit. Lantas, apakah Arema FC sudah mulai mempertimbangkan untuk menyerah? 

"Kami tidak akan menyerah. Semua melihat bagaimana kerja keras dan perjuangan pemain kami untuk merubah hasil laga," Valente menjelaskan.

"Meski untuk keluar dari zona degradasi, syaratnya memang harus menang. Saya tidak bisa menghindari realita ini," imbuh ayah playmaker Persik Kediri, Ze Valente itu.

Dua laga tersisa pada Desember ini, bisa jadi adalah final menentukan. Yaitu saat menjamu Persis Solo di Bali (9/12/23) dan away ke markas Barito Putera (17/12/23).

"Tugas terberat kami adalah bagaimana bisa untuk tampil lebih konsisten. Bisa mengontrol laga tanpa harus melawan diri sendiri (kartu merah)," pungkas Valente.