INDOSPORT.COM - Sebanyak tiga pemain naturalisasi 'bangkotan' berpeluang mejeng di Liga 1 tahun depan, setelah sukses membawa timnya lolos ke babak playoff Liga 2 2023/24.
Sejumlah klub dengan koleksi poin terbanyak di fase penyisihan grup, sudah mengantongi tiket ke babak playoff atau putaran final 12 besar kompetisi Liga 2 2023/2024.
Tim yang lolos ke babak playoff adalah Semen Padang FC, Persiraja Banda Aceh, Bekasi City FC, PSIM Yogyakarta, Persela Lamongan, PSBS Biak, Persewar Waropen, dan Persipal Palu.
Beberapa dari klub tersebut bukan hanya diperkuat oleh pemain asing, tetapi juga pemain naturalisasi yang sarat pengalaman.
Dengan usianya yang sudah senior, beberapa pemain berikut ini memang sulit bersaing di level Liga 1, tetapi mereka telah membuktikan bahwa mereka tetap merajai Liga 2.
Berikut INDOSPORT merangkum tiga pemain naturalisasi 'bangkotan' dari Liga 2 yang berpeluang membawa timnya promosi ke pentas Liga 1 musim depan.
1. Beto Goncalves
Beto Goncalves merupakan pemain kelahiran Brasil yang sudah naturalisasi menjadi WNI, dan kini membela klub Liga 2 PSBS Biak.
Di usianya yang telah menginjak 42 tahun, Beto ternyata masih produktif dalam urutan mencetak gol. Sejauh ini ia sudah melesakkan 4 gol dan 3 assist, membawa PSBS Biak kokoh di puncak klasemen Liga 2 Grup 4.
Faktanya, PSBS adalah tim paling produktif mencetak gol musim ini, total sudah 20 gol yang dibukukan tim asal Papua itu, catatan yang sama juga ditorehkan Semen Padang.
Hal ini membuat PSBS Biak digadang-gadang layak promosi ke Liga 1, dan membuka kans Beto Goncalves kembali ke kasta tertinggi.
2. Fabiano Beltrame
Sama seperti Beto, Fabiano Beltrame adalah pemain Brasil yang naturalisasi menjadi WNI. Di usianya yang sudah memasuki 41 tahun, Beltrame masih aktif bermain untuk PSBS Biak.
Namun beda dengan Beto yang produktif mencetak gol dan perannya sangat terasa di tim, Fabiano Beltrame berposisi sebagai bek tengah. Tugasnya ialah menjaga pertahanan PSBS Biak agar tidak kebobolan gol.
Namun, Fabiano Beltrame juga menunjukkan bahwa ia adalah salah satu pemain terbaik. Ia mencatatkan dua assist setelah berinisiatif maju dan membantu misi penyerangan.
Di sisi lain, Beltrame juga tidak melupakan tugas utamanya sebagai bek tengah. Sejauh ini tim Badai Biru (julukan PSBS Biak) menjadi salah satu tim yang paling sulit dibobol.
PSBS Biak baru mencatatkan 8 kebobolan, dan mengukir enam kali cleansheet dari 13 penampilan musim ini. Rekor yang sangat impresif.
3. Herman Dzumafo
Herman Dzumafo Epandi merupakan pemain asal Kamerun yang dinaturalisasi menjadi WNI pada tahun 2019, kini bermain untuk Persela Lamongan di usianya yang ke-43 tahun.
Saat masih berusia muda, Herman Dzumafo dikenal sebagai striker garang yang haus gol. Terakhir kali ia bermain untuk Bhayangkara FC di putaran awal Liga 1 2022/23, Dzumafo juga berkontribusi mencetak 6 gol.
Tanpa Herman Dzumafo, Bhayangkara kini terseok-seok di zona degradasi. Sebaliknya, pemain naturalisasi 'bangkotan' itu selangkah lagi membawa Persela Lamongan promosi ke Liga 1.
Namun, usia tidak bisa berbohong. Musim ini Dzumafo lebih sering masuk sebagai pemain pengganti alias super sub, dan baru mengukir 1 gol untuk Laskar Joko Tingkir.
Setidaknya dengan kolektifitas tim Persela Lamongan yang luar biasa musim ini, Herman Dzumafo membuka asa untuk kembali ke Liga 1 musim depan.