INDOSPORT.COM - Nama Sabeq Fahmi Fahrezy sempat menghiasi skuad Timnas Indonesia U-17 angkatan Evan Dimas cs. Bahkan Sabeq pernah membuat 12 gol dalam satu pertandingan bersama armada Indra Sjafri.
Ya, Sabeq Fahmi sempat menggegerkan dunia sepak bola Indonesia ketika ia mencatatkan namanya sebagai pencetak 12 gol dalam satu pertandingan Piala Pelajar Asia U-18 tahun 2012 lalu.
Pemain yang berasal dari Jember itu membuat catatan sensasional ketika membela Timnas Indonesia Pelajar pada turnamen Piala Pelajar Asia U-18 yang digelar di Iran pada tahun 2012. Sabeq sendiri membuat 12 gol ketika Indonesia menang telak 25-0 saat melawan Pakistan.
Selain tampil gemilang di ajang Piala Pelajar Asia U-18, Sabeq juga menjadi pemain andalan Timnas Indonesia U-17 di HKFA, sebuah turnamen invitasi di Hong Kong tahun 2012.
Saat itu, Sabeq sukses meraih gelar topskor sekaligus dinobatkan sebagai pemain terbaik pada turnamen tersebut ketika membela Timnas Indonesia U-17 yang dilatih oleh Indra Sjafri sukses menjadikan juara.
Dengan prestasinya tersebut, seharusnya Sabeq Fahmi Fahrezy berada dalam jajaran elite pemain tim Liga 1 atau bahkan pemain Timnas Indonesia saat ini.
Namun, cerita indah pemain 27 tahun tersebut yang diukir di Iran dan di Hong Kong kini hanya tinggal kenangan. Setahun pasca penampilan gemilangnya itu, Sabeq terkena cedera lutut parah yang mengharuskannya menepi dari lapangan hijau.
Lantas, bagaimana kabar Sabeq Fahmi saat ini?
Baru- baru ini, Sabeq Fahmi Fahrezy mengaku menjalani kesibukan sebagai pelatih Persid Jember di Piala Soeratin U-17 dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jember 2023.
“Sekarang sibuk kepelatihan, baru saja kemarin pegang Soeratin U-17 bersama Persid Jember dan Porprov Jember 2023. Kalau untuk jadi pemain masih tetap main cuma sekarang masih belum mau untuk main di liga. Nanti kalau sudah kangen pasti merumput kembali. Sekarang lagi fokus kepelatihan” ujar Sabeq kepada INDOSPORT.com.
Fokus kepelatihan yang dimaksud Sabeq adalah mengikuti lisensi C ilmu kepelatihan PSSI di Bali bersama rekannya di Timnas Indonesia junior seperti Muchlis Hadi Ning Syaifulloh yang pernah berseragam Persib Bandung dan Muhammad Sahrul Kurniawan.
“Untuk pemain dan pelatih masih sama-sama jalan. Cuma untuk sekarang saya lebih memperdalam ilmu kepelatihan karena tahun kemarin sudah ambil lisensi C PSSI di Bali bersama eks pemain-pemain timnas bersama Mukhlis Hadi dan Sahrul Kurniawan, untuk yang lain ada juga eks timnas Senior era Kamarudin Betay dan kawan-kawan Persija” Sabeq menambahkan.
Sebelum memilih berkarier sebagai pelatih, banyak moment berkesan ketika Sabeq Fahmi bermain untul Timnas Indonesia U-17 saat dilatih oleh Indra Sjafri dan se-angkatan dengan Hansamu Yama, Evan Dimas, Rafi Murdianto dan M Hargianto yang kini sudah tidak berhubungan.
“Moment yang berkesan banyak sih banyak, semua moment waktu di Timnas saya rasa berkesan semua. Tapi yang paling berkesan menurut saya waktu dapet penghargaan Best Player dan Top Skor”
“Kalau kontak-kontak sih sudah engga kak, sama-sama punya kesibukan masing-masing dan nomor teman-teman juga banyak yang hilang karena saya ganti kartu waktu itu” ujar Sabeq.
Pada Piala Dunia U-17 2023 kemarin yang diselenggarakan di Indonesia sebagai tuan rumah. Sebagai mantan pemain Timnas U-17, Sabeq memberi tanggapan dan masukan kepada para pemain Timnas yang membela Indonesia.
“Kalau tanggapan saya sih bagus ya kak, cuma kita masih harus banyak belajar lagi kepada tim-tim papan atas seperti Argentina, bagaimana mereka bermain. Jadi, mereka bermain memang bagus sekali secara tim maupun individu. Kekurangan Timnas U-17 kemarin kalau menurut analisa saya, kurang sabar mainnya dan sering banyak kehilangan bola, jadi saat transisi bertahan sangat terlihat fisik kurang begitu baik” kata Sabeq.
“Masukan dari saya untuk pemain Timnas U-17 sih harus lebih semangat lagi. Pesan saya untuk adik-adik harus lebih giat lagi berlatih dan harus banyak evaluasi kepada diri sendiri sekarang sudah ada wadah seperti EPA jadi dimanfaatkan betul agar supaya matang” pungkasnya.
Penulis: Sella Anggraini