5 Calon Capocannoniere Musim 2015/16 (Jilid I)
Tipikal bermain klub-klub Serie A Italia memang dikenal dengan gaya bermain defensif yang terkesan lambat. Namun bukan berarti di tanah Italia tidak pernah muncul deretan penyerang yang haus gol.
Jika di musim lalu top skor atau gelar capocannoniere disandang oleh dua penyerang, Luca Toni dari Hellas Verona dan Mauro Icardi dari Inter Milan, bagaimana di musim depan? apakah dua penyerang ini mampu mempertahankan gelarnya?
Beberapa penyerang anyar yang direkrut klub Serie A berpotensi menggeser dua penyerang tersebut di akhir musim depan. Meski musim depan Serie A Italia masih cukup lama untuk bergulir, tidak ada salahnya jika kita mulai menghitung-hitung, siapa penyerang yang pantas mendapat gelar capocannoniere musim depan.
Berikut 5 calon capocannoniere musim 2015/16 versi INDOSPORT:
1. Carlos Bacca
Sebagai pemain anyar di AC Milan, Carlos Bacca dipercaya akan langsung in dengan permaianan Serie A Italia. Eks penyerang Sevilla ini dikenal memiliki karakteristik sebagai penyerang yang ganas jika di dalam kotak penalti lawan.
Penyerang berusia 28 tahun ini bersama Sevilla di musim lalu mampu torehkan 20 gol di La Liga Spanyol. Sementara di kompetesi UEFA Cup, ia mampu torehkan 7 gol dari 8 laga, gelar UEFA Cup pun mampu ia berikan untuk Sevilla. Dengan catatan statistik ini, bukan tidak mungkin penyerang asal Kolombia ini akan mampu menjadi capocannoniere musim depan.
2. Luiz Adriano
Direkrutnya Luiz Adriano bersama Carlos Bacca menunjukan betapa seriusnya AC Milan untuk menyosong musim depan. Sama dengan Bacca, Adriano pun digadang-gadang akan menjadi calon penyerang Serie A yang berbahaya. Bukan tidak mungkin eks penyerang Shakhtar akan menjadi capocannoniere musim depan bersama Carlos Bacca.
Meski tensi di liga Ukraina dengan Serie A Italia jauh berbeda, gaya bermain Adriano sepertinya tidak kesulitan untuk segera beradaptasi. Torehan 9 gol bersama Shakhtar di liga Ukraina dan UEFA Cup menjadi alasan mengapa Adriano bisa diperhitungkan untuk menjadi calon capocannoniere.
3. Alvaro Morata
Nama Alvaro Morata di musim lalu melambung, ia sudah bukan lagi penyerang muda yang kesulitan untuk mencetak gol. Ancungan jempol patut dilayangkan untuk manajemen Juventus yang merekrutnya pada awal 2014 lalu , Morata kemudian menjelma sebagai penyerang yang diandalkan oleh Juventus.
Pergerakan dan kemampuan lolos dari penjagaan lawan mengingatkan fans Juventus pada penyerang mereka era 90an, Filippo Inzaghi. Morata begitu tenang dan piawai jika berada di kotak penalti lawan. Jika musim lalu ia hanya mampu torehkan 8 gol, bukan tidak mungkin musim depan pundi-pundi pemain bernomor punggung 9 ini akan bertambah.
4. Mario Mandzukic
Pengalaman penyerang asal Kroasia ini sudah tidak tidak bisa diragukan lagi. Berpostur tubuh besar dan selalu menang dalam body ball dengan bek lawan membuatnya seperti penyerang di Italia era 90an, Cristian Bobo Vieri. Saat masih merumput di Bundesliga bersama Bayern Muenchen, ia menorehkan 33 gol dari 54 penampilan. Menyebrang ke Spanyol dan membela Atletico Madrid, ia tidak kesulitan untuk beradaptasi.
Torehan 12 gol membuktikan bahwa Mario Mandzukic bukan penyerang yang kesulitan untuk beradaptasi dengan liga yang berbeda secara kultur dan permainannya. Hijrahnya Carlos Tevez ke Boca Juniors membuat peran Mandzukic akan sangat penting di lini depan Juventus.
5. Mauro Icardi
Musim lalu bersama Luca Toni, Mauro Icardi sukses mendapat gelar capocannoniere dengan torehan 22 gol. Meski penampilan klubnya, Inter Milan jauh dari kata memuaskan, tidak dengan Icardi. Sempat bersitegang dengan fans karena mengkritik permainan klub, Icardi di akhir musim justru mendapat sanjungan dan puji-pujian dari fans Inter Milan.
Torehan 22 gol mungkin akan kesulitan ia ulangi di musim depan, namun pundi-pundi golnya di musim depan akan bisa menempatkanya sebagai kandidat kuat untuk meraih gelar capocannoniere musim depan.