5 Pengguna Nomor 9 Yang Tak Bersinar

Nomor di punggung bagi pesepakbola memiliki banyak arti. Ada pesepakbola yang menggunakan nomor tertentu karena miliki cerita di nomor tersebut, sebut saja Gabriel Batistuta saat menggunakan nomor punggung 18 di AS Roma ataupun Ivan Zamorano saat menggunakan nomor punggung 1+8 di Inter Milan.
Wajib Baca
10 Transfer Pemain Jerman Termahal
Casillas dan 8 Legenda Ini Dibuang dari Klub
4 Alasan Casillas Tinggalkan Real Madrid
6 Pemain Siap Unjuk Gigi di Liga Primer Inggris 2015/16
4 Striker Timnas Kolombia Laris Manis
Sebagian besar pemain yang berposisi sebagai penyerang memilih untuk menggunkan nomor punggung 10 atau 9. Jika dulu pengguna nomor 9 dianggap sebagai penyerang berharga dan berbahaya untuk klub tersebut, kini sudah tidak seperti itu.
Baca Juga
Liga Indonesia | Liga Primer | Liga Champions | Bundesliga
La Liga | Serie A | Selebrita | Komunitas | Transfer Pemain
Beberapa pemain yang gunakan nomor punggung 9 bahkan dianggap sial dan tak bersinar. Siapa saja mereka? berikut 5 pengguna nomor 9 yang tak bersinar di klub mereka versi INDOSPORT:
1. Fernando Torres
Saat Torres bermain untuk Atletico Madrid, Fernando Torres dianggap sebagai pemain muda bersinar untuk Spanyol. Terbukti benar, selama membela Atletico Madrid sejak 2001 hingga 2007, Torres sudah torehkan 82 gol. Ia memutuskan hengkang ke Liverpool pada 2007, Torres mendapat nomor punggung 9 di The Reds.
Menggunakan nomor punggung 9 di Liverpool, Torres terbilang menurun. Presentase perolehan golnya tidak sebanyak saat membela Atletico Madrid. Ia bahkan dianggap sudah habis. Di penghujung 2011, ia hijrah ke Chelsea. Di klub London Biru, Torres kembali menggunakan nomor punggung 9. Bukannya bangkit, Torres justru kembali terpuruk bersama Chelsea.
Meski mampu berikan sejumlah gelar ke Chelsea, peran dari Torres dianggap kecil bahkan tidak miliki peran samasekali. Torres hanya pemanis. Ia terbuang ke AC Milan sebagai pemain pinjaman. Di awal 2015, ia dipermanenkan ke AC Milan, namun entah pertimbangan apa, direksi AC Milan lalu meminjamkannya ke Atletico Madrid.
2. Radamel Falcao
Tidak ada yang bisa menampik jika penampilan Radamel Falcao di musim lalu bersama Manchester United, sangat buruk. Ia bahkan disebut sebagai pemain pinjaman dengan gaji besar namun tidak banyak memberikan kontribusi untuk Red Devils. Padahal saat membela Manchester United, ia menggunakan nomor punggung 9. Nomor punggung yang sempat digunakan oleh penyerang legenda Manchester United, Andy Cole.
Bukan kali ini saja Falcao gunakan nomor 9 lalu bernasib tidak bagus. Saat masih di AS Monaco pada 2013, ia tak bermain cemerlang. Hanya mampu cetak 11 gol dari 20 laga. Falcao pun dibuang ke Manchester United sebagai pemain pinjaman.
Padahal jika melihat statistiknya saat masih di Porto ataupun Atletico Madrid dan gunakan nomor punggung 9, Falcao bermain sangat cemerlang. Seakan belum penasaran dengan nomor punggung 9 di Inggris, Falcao kembali memilih nomor tersebut saat bergabung ke Chelsea sebagai pemain pinjaman untuk musim depan. Nomor yang dianggap sial karena sebelumnya digunakan oleh Fernando Torres.
3. Andy Carroll
Usai Torres tanggalkan nomor punggung 9 di Liverpool, nomor 'sial' itu kembali digunakan oleh penyerang asal Inggris, Andy Carroll. Carroll datang ke Liverpool usai dibeli dari Newcastle United. Seperti nasib Torres, Carroll pun alami penampilan yang buruk bersama Liverpool sepanjang 2011 hingga 2013.
Ia hanya mampu cetak 6 gol dari 44 penampilannya bersama The Reds. Kritikan pun mengalir pada dirinya dan direksi Liverpool dari para fans. Carroll dianggap bukan penerus Ian Rush, penyerang legenda Liverpool yang juga pernah gunakan nomor punggung 9.
Carroll pun dipinjamkan ke West Ham United. Bermain di Upton Park, Carroll kembali gunakan nomor punggung 9. Apa hasilnya? ia hanya menambah sebiji gol dari golnya di Liverpool. Uniknya meski hanya mencetak 7 gol, West Ham justru memparmanenkan kontrak Carroll pada awal 2013. Sejauh ini, torehan gol Carroll belum beranjak dari angka 7.
4. Marcelo Salas
Bagi fans Serie A Italia ataupun Juventus era 90an pasti mengenal dengan penyerang asal Chile, Marcelo Salas. Ia termasuk penyerang produktif di Italia namun saat masih membela Lazio. Di klub ibu kota Italia tersebut, ia mampu torehkan 33 gol. Ia pun turut membantu saat Lazio meraih banyak gelar di akhir 90an.
Juventus tertarik pada Salas. Ia pun berlabuh ke Juventus dan kenakan nomor punggung 9, nomor yang dulu digunakan oleh penyerang subur Juventus, Fillipo Inzaghi. Namun sayang, Salas alami nasib buruk di klub Nyonya Tua. Ia mendapat cedera, penampilannya sangat buruk. Dari 17 penampilan, Salas hanya mampu mencetak 2 gol.
Direksi Juventus diakhir musim 2003, meminjamkan Salas ke klub Argentina, River Plate. Semusim di River Plate, penampilan Salas tak berubah, ia hanya mampu mencetak 10 gol dari 32 penampilannya.
5. Ronaldo
Tidak ada yang meragukan kemampuan Ronaldo di era 90an. Ia penyerang paling tajam saat itu, saat membela Barcelona, bek-bek La Liga kesulitan untuk bisa menahan dirinya jika sudah merengsek masuk ke dalam garis kotak penalti lawan. Berbagai penghargaan individu diraihnya saat masih membela Barcelona. Ronaldo saat itu gunakan nomor punggung 9.
Ia pun berlabuh ke Inter Milan pada 1997 dan gunakan nomor punggung 9. Inter berharap dengan datangnya Ronaldo kesialan klub untuk bisa meraih titel juara akan terhenti. Namun sayang, berstatus sebagai pemain terbaik dunia, Ronaldo justru mendapat perlakuan 'istimewa' dari bek-bek klub di Italia. Ia menderita cedera lutut.
Ronaldo pun tak banyak memberikan kontribusi untuk Inter. Jika bicara statistik gol, Ronaldo memang banyak koleksi gol yakni 49 gol, namun untuk gelar, Ronaldo hanya mampu berikan UEFA Cup, padahal presiden Inter saat itu, Massimo Morati berharap gelar Scudetto. Ronaldo alami nasib sial di Inter. Ia seperti habis karena cedera lututnya tak kunjung sembuh.